Apresiasi Program Ekstra Tahfidz SMAN 1 Bone, Gubernur Sulsel Serap Kebutuhan Siswa

  • Bagikan

RADARBONE.FAJAR.CO.ID, WATAMPONE–Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ST melakukan kunjungan silaturahmi ke SMAN 1 Bone, Senin, 28 Maret 2022. Dimana dalam kunjungan tersebut, Gubernur Termuda di Indonesia ini selain menyapa para guru-guru SMAN 1 Bone, ia juga menguji hafalan siswa yang menjalani program ekstra tahfidz di SMAN 1 Bone.

Dalam semaan al-Quran gubernur Sulsel mengapresiasi program ekstra tahfidz yang dijalani siswa SMAN 1 Bone. “Tajwidnya sudah lumayan bagus, siswa diperbanyak latihan,” katanya.

Dan salah satu bentuk apresiasi Gubernur Provinsi Sulsel atas program Ekstra Tahfidz yang dikembangkan SMAN 1 Bone, para siswa diberikan kesempatan untuk meminta sarana apa yang dibutuhkan siswa. Tak ingin kehilangan momentum tersebut, para peserta didik meminta agar sarana dan prasarana pendukung di Musala sekolah dilengkapi. Mulai dari AC, Karpet, Mukena, al-Quran dan lain-lainnya.

Apa yang menjadi permintaan para peserta didik SMAN 1 Bone langsung disikapi oleh Gubernur Provinsi Sulsel. “Saya minta pak Kadis Pendidikan apa yang menjadi kebutuhkan siswa SMAN 1 Bone ini segera ditindaklanjuti. Paling lambat minggu depan, bantuan itu sudah ada di SMAN 1 Bone,” tandasnya.

Kepala UPT SMAN 1 Bone Muhammad Idris SPd, M.Pd mengucapkan terima kasih atas kunjungan Gubernur Provinsi Sulsel di SMAN 1 Bone. Sebagai kepala sekolah, ia sangat berbangga dan bersyukur karena salah satu alumni terbaik SMAN 1 Bone kini mendapat amanah sebagai Gubernur Provinsi Sulsel dan tidak lupa akan sekolahnya.
“Bantuan yang diberikan ke SMAN 1 Bone tentu sangat menunjang pengembangan pendidikan di SMAN 1 Bone. Apalagi sejak program ekstra tahfidz ini dikembangkan di SMAN 1 Bone, animo para siswa maupun orang tua siswa sangatlah besar,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa dasar pemikiran dari pembentukan ekstra tahfidz ini adalah untuk mengakomodir siswa yang masuk di SMAN 1 Bone melalui jalur tahfidz. “Kita ingin mereka memiliki wadah, sekaligus hafalannya yang selama ini diperoleh selama menempuh pendidikan di tingkat madrasah tetap terjaga,” katanya.
Tak hanya itu, melalui ekstra tahfidz secara tidak langsung sekolah juga mempersiapkan siswa bersaing masuk ke perguruan tinggi yang membuka jalur tahfidz, termasuk seleksi penerimaan TNI dan Polri maupun istansi lainnya yang membuka seleksi melalui jalur tahfidz.
“Kita ingin lulusan SMAN 1 Bone tidak menjadi penonton saja, kita tidak ingin jalur tahfidz hanya dimonopoli oleh alumni dari pondok pesantren,” terangnya.

Melalui Ekstra Tahfidz ini, kecerdasan siswa tidak hanya mengarah kepada intelektual, namun juga mengarah kepada kecerdasan spritual maupun emosional. “Makanya selain kita mengembangkan organisasi Ekstra Tahfidz, kita juga mengembangkan pembelajaran pendekatan keagamaan melalui organisasi Rohis dan Smansa Mengabdi (Smansa Mengaji dan Dakwah Islami) yang dilaksanakan setiap hari Jumat,” bebernya.

Dijelaskannya lagi model pembinaan di Ekstra Tahfidz tidak sama dengan organisasi ekstra yang lain. Ada manajemen khusus karena melibatkan orang luar sebagai tenaga pembina yang memiliki kompetensi dibidang hafidz. Pembinannya setelah pembelajaran wajib, maka anak anak yang masuk dalam kelompok eksra tahfidz menjalani pembinaan dari siang sampai sore hari dibawah pembinaan guru tahfidz.

“Arah dan tujuan tahfidz ini bukan menuntut siswa menghafal sampai 30 juz, melainkan para peserta didik dilatih untuk mencintai al-Quran. Di sini meliputi membaca, memahami sampai menghafal. Namun tidak menutup kemungkinan ada yang bisa menghafal 30 juz. Jadi nanti pada saat mereka tamat akan ada yang menyandang sebagai hafidz sesuai dengan tingkat juz yang dihafal dengan dilengkapi sertifikat kompetensi sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing,” terangnya. (*)

  • Bagikan