Negosiasi Alot, Eksekusi Lahan Jalan Masuk Bandara Ditentang Warga

  • Bagikan

BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Negoisasi pembebasan lahan untuk jalan masuk bandara masih alot. Bahkan, sejumlah warga sempat menghalangi jalannya eksekusi lahan pada Rabu 11 Mei 2022.

Pemilik lahan, Massarappi warga Lappo Ase, berupaya menghalangi perintisan jalan. Ia mengaku, diperlakukan tak adil, karena lahannya dihargai sangat murah. Padahal sawah miliknya tersebut merupakan lahan produktif.

"Jangan samakan dengan lahan yang didalam itu, itu lahan kering makanya pemiliknya mau lepas. Kalau sawah kami, sawah produktif," ucapnya.

Ia mengaku tanahnya hanya dihargai Rp55 ribu per meter. Hingga kini masih ada enam warga yang bertahan.

"Apami mau dikerja pak kalau begini harga ganti ruginya tidak sesuai," ungkapnya sambil digiring petugas kepolisian.

Sementara Wakil Bupati Bone,Drs H Ambo Dalle MM menyampaikan, sedikitnya ada enam warga pemilik lahan yang protes terkait harga ganti rugi.

"Namanya Massarappi dan kawan kawan dan itu uangnya kita titip dipengadilan jadi kalau beliau berkenang mengambil uangnya kita kasih. Malah tadi malam itu saya minta pak camat dan pak kapolsek melakukan negosiasi, kalau ini hari menerima itu kita bawakan dan itu dititip dipengadilan," ujarnya.

Ia mengaku, warga yang menolak merupakan pemrakarsa pertama yang merintis agar jalan masuk bandara berada dilokasi tersebut.

Sementara Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone, H Askar mengatakan, karena adanya kendala di lapangan, maka pihaknya menambah waktu target penyelesaian pengerjaan.

"Sebenarnya targetnya kemarin per 1 April tapi karena ada kendala, kita akan perpanjang kontraknya sampai 25 Mei," jelasnya.

Dia juga berharap pengerjaan jalan tersebut selesai sesuai target.

"Mudah-mudahan pengerjaannya cepat selesai dan bandara kita cepat berfungsi. Kita berupaya agar tidak ada kendala lagi sehingga proses pengaspalan ini cepat selesai," imbuhnya.

*

  • Bagikan