Ketua Sahabat Milenial Aco: IAS Mudah Diterima Milenial Sulsel, Ini Alasannya…

  • Bagikan

BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Politisi senior Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menjelaskan pengalamannya saat 10 tahun memimpin Kota Makassar. Selama 2004-2014, bombardir kritik media kepadanya tidak pernah sekalipun dia hadapi dengan ancaman akan memutus kontrak kerja sama dengan media.

"Saya selalu menganggap kritik adalah anugerah bagi seorang kepala daerah. Kritik itu menandakan ada perhatian atas segala program yang kita jalankan," terang IAS di hadapan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Komunitas IAS For Sulsel 2024, dan sejumlah wartawan di Bunir Cafe, Watampone, Jumat petang, 22 Juli 2022.

IAS menjelaskan pengalamannya berhadapan dengan media setelah salah satu wartawan Bone, Rustan, mengingatkan IAS untuk tidak berubah jika mendapat rezeki menjadi gubernur. "Karena sebagai wartawan, kami sudah kenyang pengalaman dengan kepala daerah yang sangat ramah sebelum terpilih, tapi tiba-tiba sangat sulit ditemui wartawan setelah terpilih," kata Rustan.

IAS melanjutkan, kritik media sangat bermanfaat bagi kinerja seorang pemimpin. "Kalau tidak ada media yang menjalankan fungsi kritik terhadap pemerintahan, bisa jadi seorang kepala daerah itu akhirnya beronani. Merasa enak sendiri karena semua laporan yang masuk ys bos semua," sambung IAS.

Makanya, IAS menegaskan sangat tidak setuju dengan kepala daerah yang sedikit-sedikit lakukan ancaman putus kontrak kerja sama ke media hanya karena enggan dikritik.

Ketua Sahabat Milenial Aco Sulsel, Andi Ikhsan, yang mendampingi IAS dalam pertemuan itu juga menegaskan posisi IAS sebagai salah satu tokoh yang sangat mudah diterima kalangan milenial Sulsel.
"Alasannya sederhana. IAS salah satu figur politisi yang begitu intens hadir di media sosial berbagai platform," kata mantan Ketua Kepmi Bone ini.

Karena intens di media sosial seperti Instagram dan Facebook, IAS tidak akan sulit diakses oleh milenial Makassar. "Alasan lainnya, IAS dalam dua bulan terakhir begitu intens hadir di tengah-tengah lokasi nongkrong anak milenial di berbagai daerah. Ini menjadi citra positif apalagi jika dilakukan berkelanjutan," tegas pengacara muda ini.

Pertemuan di Bunir Cafe menjadi penutup rangkaian roadshow IAS ke empat kabupaten di Sulsel. Empat kabupaten itu; Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Bone menjadi ajang bagi IAS mengumumkan statusnya sebagai kader Golkar dengan tugas khusus memenangkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dari partai berlambang pohon beringin rindang itu.
IAS sekaligus menemui sejumlah tokoh masyarakat, komunitas dan relawan, yang pernah berjuang bersama IAS saat maju sebagai calon gubernur Sulsel berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar pada pilgub 2013 lalu. (*)

  • Bagikan