WATAMPONE, RADARBONE.CO.ID--Pembangunan jembatan gantung menghubungkan tiga desa di Kecamatan Mare Kabupaten Bone Provinsi Sulsel mendesak.
Pasalnya anak sekolah dasar (SD) harus rela menggunakan perahu rakitan dari batang pisang untuk menyeberang sungai.
Kondisi tersebut harus dijalani anak SD setiap hari dengan menggunakan perahu rakitan.
Ketiga desa penghubung tersebut, yaitu Desa Ujung Tanah, Lakukang dan Lappa Upang Kecamatan Mare yang membutuhkan jembatan gantung.
Hal ini membuat Pemerintah Desa setempat prihatin dengan kesulitan yang dialami anak sekolah dasar.
Seperti Pemerintah Desa (Pemdes) Ujung Tanah Kecamatan Mare mengusulkan jembatan gantung yang menghubungkan 3 Desa di Kecamatan Mare.
Kades Ujung Tanah Kecamatan Mare A.Abd Rahman mengungkapkan bahwa pihaknya meminta kepada Pemerintah Kabupaten atau dinas terkait agar bisa memperhatikan kebutuhan jembatan gantung masyarakat di 3 desa yang terisolir.
Bantuan jembatan gantung yang menghubungkan tiga desa tersebut sangat dibutuhkan untuk memperlancar akses ke sekolah.
"Kami prihatin kepada anak-anak kami yang berangkat ke sekolah di Sekolah Dasar yang ada di Dusun Useng, Desa Ujung Tanah, Kecamatan Mare. Mereka menyeberangi sungai tersebut menggunakan perahu rakitan dari terbuat dari pohon pisang sampai di sekolah tersebut," ungkapnya, Senin 26 Agustus 2024.
Usulan pembangunan jembatan gantung bukan tanpa sebab, jalur penghubung menuju ke tempat tujuan diharapkan bisa jadi prioritas.
"Kami sangat prihatin melihat anak-anak kami dan begitu pula orang tuanya dan gurunya, padahal jembatan gantung tersebut kami mendesak," ujarnya.
Bahkan desakan masyarakat terhadap jembatan gantung sudah diusulkan melalui jalur musrenbang. Namun hingga kini tak kunjung diakomodir oleh Pemkab Bone.
"Kami sudah mengusulkan beberapa tahun lalu pada acara musrembang tingkat kecamatan, sampai saat ini belum terelisasi dan juga anggota Dewan yang ada di wilayahnya menjanjikan saja terus belum terealisasi," pungkasnya.