WATAMPONE,RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Penjabat Bupati Bone, A. Winarno Eka Putra, S.STP, M.Si membuka pelaksanaan sidang pleno Komisi Irigasi Kabupaten Bone di Ball Room Novena Hotel, Rabu, 25 September 2024.
Pj. Bupati Bone, A. Winarno Eka Putra, S.STP, M.Si dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan tersebut, mengatakan Komisi Irigasi memiliki peran penting. Mengingat mayoritas masyarakat Kabupaten Bone adalah petani.
"Menurut statistik BPS, ada tiga sektor di Kabupaten Bone. Pertama pertanian. Pertanian itu ada tiga. Itu ada petaninya, kehutanan dan perairan. Itu sekitar 56-59 persen masyarakat kita adalah petani. Yang kedua sektor manufaktur dan ketiga jasa," ungkap Winarno.
Mantan Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Bone ini membeberkan sebagai putra daerah dirinya mendengar persoalan distribusi air di daerah ini tak jarang berujung pada perselisihan di tingkat petani. Karenanya ia meminta distribusi irigasi ini hendaknya dikelola dengan baik.
"Sebelum pindah ke provinsi, saya pernah bertugas di Bone Saya besar dan bersekolah di sini. Saya mengerti karena pernah di kelurahan. Sering kali bermasalah dengan pembagian air itu. Baku paranglah. Baku apalah. Jadi pak kadis, tolong ini dikelola dengan baik. Karena ini dibutuhkan oleh petani kita," harap Winarno.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Kabupaten Bone yang juga Ketua Harian Komisi Irigasi, Dr. Ir. H. Khalil Sihab, MT mengatakan sidang pleno Komisi Irigasi wajib dilaksanakan dua kali setahun.
Mengingat masa tanam di persawahan terdapat dua periode, yakni masa tanam pertama periode April-September (Asep). Kemudian masa tanam kedua pada Oktober-Maret (Okmar).
"Sebelum turun petani yang menggunakan irigasi, kita duduk bersama dulu. Makanya kita melakukan sidang pleno komisi irigasi. Semua yang terkait di dalamnya. Unsur masyarakat, unsur pemerintah, semua duduk bersama membicarakan pengaliran airnya, benih, waktu mulai tanam dan lainnya," jelas Khalil.
Lanjut Khalil, selain sidang wajib untuk masa tanam, Komisi Irigasi juga bersidang ketika ada masalah sosial yang timbul terkait irigasi dan sawah.
"Contoh kemarin itu, Komisi Irigasi bersidang terkait persoalan tambang yang ada di Wollangi. Karena mata air Wollangi itu adalag sumber air bersih dan kebutuhan irigasi juga. Makanya Komisi Irigasi bersidang untuk menentukan boleh tidaknya bertambang," urai Khalil.
Sidang pleno Komisi Irigasi juga digelar saat ada pencemaran di daerah irigasi, hingga alih fungsi lahan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Kabupaten Bone, Sutamin, S.P, M.Si menambahkan sidang pleno Komisi Irigasi kali ini diikuti 150 peserta. "Terdiri dari anggota tetap Komisi Irigasi 75 orang, ditambah 75 orang dari anggota P3A," kunci Sutamin. (*)