Luwu Utara — Kabupaten Luwu Utara menjadi salah satu Kabupaten dari empat daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang menerapkan program Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE).
Hal itu disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat membuka sosialisasi Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) tahun anggaran 2025 di Aula Lagligo Kantor Bupati, Kamis (19/12/2024).
“Untuk memperkuat komitmen tersebut, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menambah kuota atau jumlah desa yang akan memperoleh TAKE atau insentif kinerja berbasis ekologi menjadi 40 desa,” ucapnya.
“Jumlah ini naik 24% dibanding tahun 2024 kemarin. Jadi, 166 desa di Luwu Utara akan berkompetisi mendapatkan kuota 40 desa terbaik dalam program TAKE,” kata Indah saat mengawali sambutannya.
Diketahui, Program TAKE adalah sebuah konsep skema insentif transfer keuangan dari pemerintah Kabupaten ke Pemerintah Desa dengan pola pengembangan Alokasi Dana Desa (ADD) yang berbasis kinerja.
“Program TAKE telah diimplementasikan sejak 2023 dan berlanjut ke Tahun 2024. Tahun 2023 dan 2024 dimulai dari 30 desa dari 166 desa di Kabupaten Luwu Utara atau sebesar 18% dan untuk tahun 2025 meningkat 24% menjadi 40 desa dengan ditambahkan jumlah indikator penilai,” terang orang nomor satu di Luwu Utara ini.
Penambahan jumlah desa tersebut juga menambahkan jumlah indikator penilaian, dari 4 menjadi 5 indikator yaitu Tata Laksana, Penguatan Ekonomi Desa Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan, Pelayanan Publik dan Partisipasi Masyaraka dan Pengawasan Desa.
“Tak hanya itu, kebijakan insentif fiskal berbasis ekologi ini juga mendorong peningkatan kinerja desa berdasarkan dengan tipologinya. Yaitu desa-desa yang ada di wilayah pegunungan, wilayah dataran, dan desa yang ada di wilayah pesisir,” sebutnya.
Bupati dua periode ini pun berharap dari program Transfer Anggaran brbasis Ekologi (TAKE), bisa bersama membangun daerah dari segmen desa dengan memperhatikan keseimbangan antara pembangunan lingkungan, ekonomi, dan pembangunan sosial.
“Sejak program ini diluncurkan, kita telah melihat berbagai capaian yang membanggakan, memberikan insentif kepada desa-desa yang berhasil menjaga dan memperbaiki kondisi ekologis wilayahnya sehingga tercipta motivasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Bupati yang karib disapa IDP ini. (*)