WATAMPONE, RADAR BONE, CO.ID--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV mengeluarkan peringatan dini atas kondisi cuaca selama 7 hari di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Kondisi tersebut berlangsung pada tanggal 28 Januari hingga 3 Februari 2025.
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet menyampaikan bahwa peringatan dini cuaca 7 harian di Sulsel, mulai hujan sedang hingga lebat di berbagai wilayah. "Terjadi peningkatan curah hujan pada 29-31 Januari 2025," ujarnya dalam keterangannya, Selasa 28 Januari 2035.
Ia mengungkapkan berdasarkan pantauan dinamika atmosfer terkini, menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Sulsel.
Terpantau adanya tekanan rendah di utara Australia mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.
Kemudian terdapat pertemuan arus angin (konfluensi) di sekitar Sulsel menyebabkan penumpukan massa udara.
Madden Julian Oscillation (MJO) tercatat berada pada fase 3 dan diprediksi bergerak menuju fase 4, serta seruakan udara dingin (Cold Surge) juga terpantau aktif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan lebih tinggi.
Selain itu, gelombang ekuator Rossby yang membawa massa udara basah terpantau aktif di wilayah Sulsel.
Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sulsel.
"Dalam peringatan dini tersebut, BMKG mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah Sulsel," ujarnya.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko banjir dan tanah longsor.
Pihak BMKG juga mengimbau warga untuk memastikan saluran air bersih dan lancar, menghindari bepergian ke daerah rawan banjir dan longsor, serta menyimpan barang penting di tempat yang aman.
Prakiraan tanggal 29-31 Januari 2025, hujan yang intensitas lebat hingga sangat lebat berpotensi terjad di wilayah Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng.
Sedangkan skala lokal, berpotensi terjadi di wilayah Luwu, Luwu Utama, Luwu Utara dan Palopo. Selanjutya, berpotensi angin kencang, diprakirakan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah hingga Sulawesi Selatan bagian selatan.
"Terjadi peringatan dini yakni Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, Pinrang, Sidrap, Bone, Bulukumba, Bantaeng, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Palopo," ujarnya.
Sedangkan tanggal 31 Januari 2025–3 Februari 2025 yakni Barru, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Makassar, Maros, Palopo, Pangkep, Soppeng dan Takalar.
Selain itu masyarakat dihimbau agar mewaspadai gelombang laut di perairan sekitar Sulsel.
Gelombang dengan kategori Sedang (1,25 – 2,5 m) terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat.
Terjadi juga di Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Perairan timur Kepulauan Selayar.
Kemudian di Laut Flores Utara, Laut Flores Barat, Perairan P. Bonerate-Kalaotoa bagian utara, Perairan P. Bonerate-Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores Utara.
Untuk itu ia berharap agar para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Dampak tersebut antara lain genangan atau banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan atau pelayaran. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.