BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID-Menghabiskan anggaran Rp700 juta, nyatanya videotron yang terpasang di taman sehat samping kantor Dinkes Kabupaten Bone Jalan Ahmad Yani terbengkalai. Videotron ini sudah tidak berfungsi sejak 2019 lalu.
Wajar kemudian, proyek ini disebut mubazir, sia-sia. Padahal lokasi sarana promosi Pemkab itu berada di taman sehat samping Kantor Dinkes Bone. Kawasan itu, diketahui setiap hari selalu ramai dilewati masyarakat.
Diketahui, proyek tersebut dianggarkan melalui APBD 2015. Pengadaan videotron ini saat Hj A Khasma Padjalangi masih menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.
“Sayang sekali, uang rakyat disia-siakan seperti itu,” ujar salah seorang warga, Mustamin kepada RADAR BONE, Selasa 29 Maret kemarin.
Ia mengaku, hampir setiap hari mangkal di kawasan itu dan tidak pernah melihat tv raksasa itu difungsikan.
“Semestinya sarana ini cukup baik sebagai sarana sosialisasi dan promosi serta informasi keberhasilan Pemkab melalui tayangan video di tempat umum,” ucap praktisi kebijakan publik, Dharmawnsyah.
Sementara itu, Dinkes Bone berdalih tidak difungsikannya videotron karena ada alat yang rusak.
Sekretaris Dinas Kesehatan, drg Yusuf mengatakan ada masalah pada kelistrikan sehingga videotron tersebut belum bisa difungsikan.
“Videotron tidak bisa difungsikan, karena ada alatnya yang rusak sebelum pandemi covid-19 lalu.
Sebenarnya di APBD 2020 kami sudah anggarkan untuk perbaikannya, tetapi teknisinya tidak datang dari Jakarta, karena kan waktu itu puncak-puncaknya pandemi.
Sementara di APBD 2022 tidak lagi kita anggarkan untuk pemeliharaannua.
Insya Allah nanti pada tahun anggaran lain,” papar Plt Direktur RSUD Tenriawaru itu.
Menurut Yusuf, kebutuhan anggaran untuk perbaikan videotron sebesar Rp25 juta.
Akademisi, Muh Arif Rida menilai videotron ini tidak membawa dampak besar untuk masyarakat. Ia mengaku, sejak awal masyarakat sudah menolak pengadaan videotron ini. “Pertanyaannya kalau videotron ini rusak dan tidak diperbaiki, dikemanakan anggaran pemeliharaan itu,” ucapnya.
Ia juga melihat pengadaan tv raksasa ini terkesan mubazir. “Saya anggap videotron itu mubazir, tidak ada manfaat hanya menambah beban anggaran,” kuncinya.
*