BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID–Instansi Satpol PP Damkar Sinjai jadi tumbal. Selama dua tahun, anggaran makan minum instansi ini tak dianggarkanm
Pantas saja hewan ternak berkeliaran di di kota, ternyata Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sinjai, khususnya personel yang menjalankan tugas piket pada beberapa posko, masih harus bersabar tidak mendapatkan alokasi anggaran makan-minum.
Padahal alokasi anggaran ini sebenarnya dibutuhkan guna menunjang kegiatan personel Satpol-PP, dan Damkar yang piket selama bulan suci Ramadan khususnya saat buka puasa dan makan sahur. Ketiadaan anggaran ini dibenarkan Kepala Dinas Satpol-PP dan Damkar Sinjai, Agung Budi Prayogo.
Agung menjelaskan soal minimnya anggaran sejak dua tahun terakhir atau saat masa pandemi Covid-19.
“Memang tidak ada anggaran makan minum. Ini sudah dua tahun. Kalau makan minum dianggarkan akan berisiko, karena kemungkinan gaji anggota yang harus dipotong,” bebernya.
Agung menambahkan, personelnya yang piket ditempatkan pada 16 posko, termasuk 3 diantaranya di Damkar. “Sejak tidak ada biaya makan minum, beberapa anggota Damkar terpaksa bawa kompor ke posko. Di situ mereka masak sendiri. Bahan bakunya patungan,” ucapnya via telepon.
Kondisi tersebut kata alumnus STPDN ini, sudah dimaklumi anggotanya karena telah berlangsung dua tahun. “Di Damkar sama Satpol amanji. Yang ributkan soal makan minum ini justru akun palsu,” katanya, menanggapi adanya akun anonim yang menyoroti tidak adanya makan-minum petugas piket saat buka puasa dan sahur.