Wajo Terbesar Keempat Pemanfaatan Dana KUR Realisasi KUR Wajo, Triwulan Pertama Tembus Rp.297,59 M

  • Bagikan

RADARBONE.FAJAR.CO.ID, WATAMPONE–Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19, namun demikian realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Wajo sampai dengan Triwulan I 2022 mencapai sebesar Rp.297,59 miliar dan merupakan tertinggi keempat setelah Kota Makassar, Kabupaten Bone dan Kabupaten Gowa bila dibandingkan dengan 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.

Hal ini berdasarkan data pada Aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Sampai dengan Triwulan I 2022, realisasi KUR di Kabupaten Wajo tercatat sebesar Rp.297,59 miliar atau 6,67% dari total realisasi KUR di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp.4,46 triliun. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang terealisasi sebesar Rp.210,35 miliar mengalami pertumbuhan sebesar 41,47%.

Apabila dilihat dari jumlah debitur KUR, Kabupaten Wajo juga merupakan yang terbesar keempat yaitu sebanyak 7.299 debitur atau 7,08% dari total debitur di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 103.070 debitur sampai dengan bulan Maret 2022.

Bila dilihat dari jenis skema kredit, Kredit Mikro merupakan yang terbesar realisasi di Kabupaten Wajo, yaitu sebesar Rp.137,89 miliar atau 65,55% dari total realisasi sebesar Rp.68,07 miliar. Disusul Kredit Kecil sebesar Rp.68,07 miliar atau 32,36%, Kredit Super Mikro (Supermi) sebesar Rp.4,38 miliar atau 2,08%.
Apabila dilihat dari penyalur KUR di Kabupaten Wajo, Bank BRI merupakan yang terbesar realisasinya yaitu sebesar Rp.246,89 miliar atau 82,96% dari total sebesar Rp.297,59 miliar, disusul Bank Mandiri sebesar Rp.27,77 miliar atau 9,33%. Bank BNI sebesar Rp.18,97 miliar atau 6,37%, BSI sebesar Rp.3,28 miliar atau 1,10%, dan BPD Sulselbar sebesar Rp685,00 juta atau 0,23%.

Sementara itu, jika dilihat dari sektor ekonomi di Kabupaten Wajo terdapat tiga penyumbang terbesar, yaitu Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan merupakan yang terbesar menyerap KUR sebesar Rp.188,23 miliar atau 63,25%, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp.73,79 miliar atau 24,80% dan ketiga sektor Perikanan sebesar Rp.14,14 miliar atau 4,75%. Sisanya tersebar di berbagai sektor ekonomi lainnya yang perlu mendapat perhatian dan terus dikembangkan.

Kepala KPPN Watampone, Rintok Juhirman berharap meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, pelaku UMKM dapat terus melakukan berbagai macam terobosan dan inovasi unggulan. Baik dari sisi produk maupun pemasarannya. Agar mampu bertahan bahkan berkembang dalam kegiatan usahanya di berbagai sektor ekonomi. Dengan memanfaatkan KUR sebagai salah satu alternatif pembiayaan yang murah, yaitu dengan bunga 6% per tahun karena mendapatkan subsidi bunga dari Pemerintah. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version