RADARBONE.FAJAR.CO.ID, WATAMPONE–Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten kembali digelar Kamis, 7 April 2022 bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone.
MTQ Ke-32 ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, MM dan dihadiri Sekda Bone selaku Lembaga
Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Bone Drs H Andi Islamuddin, MH, Dandim 1407 Bone Letkol Kav Budiman, SH, Pasi Intel Korem, Wakapolres Bone dan Kepala Kantor Kemenag Bone.
A. Saharuddin, SSTP MSi selaku Ketua Panitia melaporkan MTQ tingkat kabupaten digelar dalam rangka persiapan MTQ tingkat Provinsi Sulsel. Adapun jumlah peserta yang terlibat sebanyak 54 orang dari 10 cabang lomba. Itu diantaranya Tilawah, Hifzil, Fahmil Quran, Tartil, MSQ, Kaligrafi, KTIQ, Murattal, Tafsir dan Cacat Netra.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi bibit-bibit baru Kabupaten Bone yang nantinya dapat diikutkan pada seleksi STQ dan MTQ baik tingkat provinsi maupun nasional,” ujar Kadisdukcapil yang juga sebagai Plt Kabag Kesra Setda Bone.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, Dr H Wahyuddin Hakim MHum mengatakan MTQ tahun ini menjadi peluang bagi Bone dalam mengukir prestasi. Selain Bone sebagai tuan rumah, dari sisi SDM Bone banyak yang kompeten.
“Untuk meraih juara Umum I bukanlah hal yang mustahil. Apalagi tiga tahun terakhir medali yang kita raih selalu sama dengan Makassar. Kita hanya kalah di medali perak maupun perunggu. Makanya kita optimis bisa keluar sebagai pemenang,” katanya.
Sekda Bone selaku Ketua LPTQ Bone, Drs H A Islamuddin MH meminta kepada semua pihak yang terlibat agar mensukseskan kegiatan tersebut.
“Mari kita jaga sinergitas, karena tidak akan mungkin kegiatan ini berhasil kalau tidak ada kerjasama, apalagi target kita sampai ke nasional,” tandasnya.
Sementara Wakil Bupati Bone, Drs H Ambo Dalle MM mengatakan MTQ ini penting karena menjadi tahap persiapan MTQ tingkat Provinsi.
“Ada dua hal yang tidak boleh ditawar yaitu sukses pelaksanaan dan sukses dalam prestasi,” katanya.
MTQ bagi Wakil Bupati Bone adalah harga diri bagi masyarakat Bone. “Jadi tidak ada lagi tawar menawar,
tugasnya pak Sekda adalah sukses pelaksanaan, sementara prestasi tugasnya Pak Kepala Kemenag,” tuturnya.
Bone harus memperlihatkan tajinya, karena untuk menjadi tuan rumah Bone menunggu 40 tahun lamanya. “Jadi manfaatkan sumber daya yang ada, jangan sampai delegasi kita dibajak oleh daerah lain,” imbuhnya. (*)