RADARBONE.FAJAR.CO.ID, WATAMPONE–Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19, tetapi realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Soppeng sampai dengan bulan Triwulan I 2022 tembus sebesar Rp.164,53 miliar dan pada urutan yang ke-12 dibandingkan dengan 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini berdasarkan data pada Aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sampai dengan bulan Triwulan I 2022, realisasi KUR di Kabupaten Soppeng tercatat sebesar Rp.164,53 miliar.
Bila dibandingkan dengan Triwulan I 2021 sebesar Rp.84,45 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 94,83% dan merupakan pertumbuhan terbesar BOSOWA.
Dari sisi jumlah debitur KUR, Kabupaten Soppeng pada urutan ke-12 yaitu sebanyak 3.570 debitur atau 3,69% dari total debitur di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 103.070 debitur pada bulan Triwulan I 2022.
Bila dilihat dari jenis skema kredit, Kredit Mikro merupakan yang terbesar realisasi di Kabupaten Soppeng, yaitu sebesar Rp.129,35 miliar atau 78,62% dari total realisasi sebesar Rp.164,53 miliar.
Disusul, Kredit Kecil sebesar Rp.32,89 miliar atau 19,99%, dan Kredit Supermi (Super Mikro) sebesar Rp.2,29 miliar atau 1.39%.
Apabila dilihat dari penyalur KUR di Kabupaten Soppeng, Bank BRI merupakan yang terbesar realisasinya yaitu sebesar Rp.145,89 miliar atau 88,67% dari total sebesar Rp.164,53 miliar, disusul Bank BNI sebesar Rp.8,90 miliar atau 5,41%, Bank Mandiri sebesar Rp.6,64 miliar atau 4,04%, Bank Syariah Mandiri sebesar Rp.2,61 miliar atau 1,59%, dan BPD Sulselbar sebesar Rp.495,00 juta atau 0,30%.
Sementara itu, bila dilihat dari sektor ekonomi di Kabupaten Soppeng terdapat tiga penyumbang terbesar, yaitu Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan merupakan yang terbesar menyerap KUR yaitu sebesar Rp.87,13 miliar atau 52,96%, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp.51,36 miliar atau 31,22% dan ketiga sektor Industri Pengolahan sebesar Rp.9,88 miliar atau 6,00%, sisanya tersebar di berbagai sektor ekonomi lainnya yang perlu terus dikembangtumbuhkan.
Kepala KPPN Watampone, Rintok Juhirman berharap kepada pelaku UMKM di Kabupaten Soppeng, meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, dapat terus melakukan terobosan maupun inovasi unggulan. Baik dari sisi produk maupun pemasarannya. Dengan memanfaatkan KUR sebagai salah satu alternatif pembiayaan yang murah, yaitu bunga 6% per tahun karena mendapatkan subsidi bunga dari Pemerintah. (*)