RADARBONE.FAJAR.CO.ID, WATAMPONE--Pemerintah Kabupaten Bone menggelar Rapat Forkopimda dalam rangka mengantisipasi lonjakan covid-19 pasca lebaran Idul Fitri dan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone tahun 2022 bertempat di Aula Lateya Riduni, Rabu, 11 Mei 2022.
Rapat Forkopimda ini dipimpin langsung oleh Bupati Bone. Turut hadir, Wakil Bupati Bone, Dandim 1407 Bone, Kasi Intel Korem 141 Tp, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Bone, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Watampone, Sekda Bone, Instansi Vertikal dan Perangkat Daerah Kabupaten Bone.
Bupati Bone Dr HA Fahsar Mahdin Padjalangi MSi mengatakan pada prinsipnya selama ramadan masyarakat Bone dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyu. Bahkan di bulan ramadan tahun berjalan dengan penuh kekeluargaan, terutama pasca lebaran Bone diwarnai dengan kegiatan reuni. Tentu ini memberikan dampak yang besar nantinya bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bone.
Meski pemerintah telah memberikan kelonggaran, pandemi covid-19 belum berakhir. Bahkan Bone masih masuk dalam PPKM Level 2. Untuk itu, protokol kesehatan tetap jadi perhatian termasuk vaksinasi.
"Posisi vaksin Bone saat ini sudah menempati 84 persen, namun realisasi vaksin secara tower KTP sebanyak 96 persen. Saya berharap bagaimana mendorong masyarakat melaksanakan vaksin. Terutama vaksin booster. Peluang itu masih terbuka di berbagai tempat layanan kesehatan masih melayani vaksin," terangnya.
Yang juga patut diwaspadai saat ini adalah cuaca iklim yang berubah sehingga menimbulkan genangan air di sejumlah wilayah. Walaupun tidak berdampak, namun berpengaruh terhadap aktivitas warga. Bahkan dari kejadian ini muncul sejumlah problem diantaranya jembatan hanyut termasuk jembatan Kalero yang dikerjakan dana PEN juga tergerus oleh air bah.
"Namun saya sudah cek, tidak separah yang diberitakan. Jembatan itu baru tahap pemasangan rangka, namun secara teknis masih bisa digunakan," tandasnya.
Menyikapi cuaca iklim yang tak menentu akhir akhir ini, para camat yang ada di wilayah tetap memantau situasi di daerahnya masing masing terutama yang berakibat terhadap kerusakan rumah warga akibat dari angin puting beliung, termasuk banjir di sejumlah wilayah.
"Saya berharap camat tetap koordinasi Forkopimcam sebelum melakukan tindakan," ujarnya.
Hal yang lain, bagi camat, wilayahnya yang akan melaksanakan pilkades segera mempersiapkan semua dan menunggu koordinasi dari DPMD. Dan DPMD segera melakukan sikap untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Tolong dihitung tata tertib jadwal, supaya tahapan sudah bisa dijalankan," pintanya.
Yang perlu mendapat masukan juga adalah Bone sudah ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan MTQ dan akan diselenggarakan 24 Juni bulan depan.
"Kesiapan panitia belum terlihat. Untuk itu efektifkan waktu yang kasif ini. Kita ingin nama daerah terjaga dengan baik. Rancang kegiatan apa yang akan dilakukan," pangkasnya.
Yang tidak kalah pentingnya, pak Wabup bersama Kapolres telah mengamankan jalannya rintisan jalan menuju bandara. Mudah mudahan dengan bantuan keuangan provinsi jalur runway Bandara Arung Palakka bisa selesai, sehingga penerbangan bisa kembali beroperasi. Apalagi dalam rangka pengoperasian bandara nantinya pemerintah Provinsi Sulsel bekerja sama dengan Provinsi Sulawesi Tenggara penumpang nantinya mendapat subsidi.
"Dana subsidi nantinya ditranfer langsung ke keuangan daerah. Jadi kita nantinya yang pertanggungjawabkan subsidinya ke negara," terangnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Drs H Andi Islamuddin MH mengatakan kesuksesan pelaksanaan MTQ ditentukan oleh kinerja panitia. Sesuai dengan target Bone sukses sebagai pelaksana dan sukses mendulang prestasi.
Langkah konkrit yang sudah dilakukan panitia, hampir seluruh seksi telah melakukan rapat. Bahkan sejumlah persiapan telah dilaksanakan mulai latihan tari kolosal yang melibatkan 1000 orang siswa. Termasuk persiapan desain panggung utama sudah ada 3 EO yang menawarkan diri untuk merancang podium MTQ.
"Intinya ada 4 poin yang menjadi penekanan Bupati Bone bagaimana menyiapkan panggung dengan desain panggung yang dibuat secara spektakuler. Ini bisa dilakukan saya tidak meragukan SDM. Kemudian persiapan kostum, akomodasi. Ini banyak diperankan Camat di wilayah kota. Bahkan akan ada tim yang dibentuk untuk memverifikasi tempat yang akan dijadikan tinggal para kafilah," terangnya. (*)