Proyek Irigasi Rp7 M di Bulupoddo Ditentang Warga, Lahan Pertanian Terancam Jadi Tumbal

  • Bagikan

SINJAI, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Proyek pembangunan jaringan Irigasi di Dusun Lamole, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, yang anggarannya mencapai Rp7 miliar lebih ditentang warga.

Diketahui, proyek ini demi dimenangkan oleh CV. Bulo Bulo Barat.

Warga menolak proyek ini lantaran berpotensi merugikan. Pasalnya sejumlah lahan warga akan dikorbankan dan hasil tanaman petani akan rusak untuk dijadikan area alat berat.

Kepala Desa Lammatti Riattang, Nasrullah mengaku telah melakukan pertemuan dengan masyarakat yang lahannya akan terdampak, namun hasil pertemuan dengan warga belum menemui titik terang, dan masih sementara tahap mediasi.

"Iye sementara dilakukan pertemuan dengan pemilik lahan. Sebenarnya warga tidak menolak bangunan irigasi tersebut, cuman karena merasa tidak di libatkan dalam perencanaan awal (pemasangan patok) makanya dia mempertanyakan berapa luas lahannya yang akan di gali menjadi saluran," ungkapnya, saat dikonfirmasi Senin 1 Agustus 2022.

Kendati demikian pihaknya selaku pemerintah desa tetap akan meninjau langsung titik-titik lokasi lahan milik masyarakat yang akan dikena galian untuk mencari solusi terbaik.

"Kami berharap kepada pelaksana kegiatan, jangan ada berkegiatan selama belum ada keputusan dari warga. Adapun masalah ganti rugi lahan, setau kami dari pemerintah desa itu tidak ada," pintanya.

Sementara itu, Pejabat Fungsional Pelaksana Pengelola SDA Bidang PSDA Dinas PUPR Sinjai, M. Ridwan Jaya, yang dikonfirmasi oleh media, selasa (2/8/2022) mengatakan jika sebelum pelaksanaan kegiatan pihaknya mengaku telah berkordinasi dengan pemerintah setempat, dan sudah dilaksanakan sosialisasi 2 (Dua) kali dan masyarakat pada umumnya mendukung kegiatan tersebut.

"Tapi pada saat kegiatan mau dimulai ada dua orang yang keberatan, sekarang kami bersama camat dan kepala desa sementara melakukan komunikasi untuk penyelesaiannya, 200 ha lahan tadah hujan yg akan terairi irigasi kalo jadi ini. Lebar saluran yang akan melewati lahan warga cuma 60 cm," katanya.

Ridwan juga membeberkan jika kegiatan tersebut memang tidak ada ganti rugi lahan, dengan keterbatasan anggaran Pemkab.

"Kita berharap kendala ini segera teratasi, karena program ini tentu memliki manfaat yang cukup besar, dimana ada sekitar 200HA lahan tadah hujan yang akan terairi irigasi kalo ini jadi. Adapun Lebar saluran yang akan melewati lahan warga cuma 60 cm, bahkan waktu sosialisasi kami sudah jelaskan semua," kuncinya.

Ridwan menambahkan pada 30 Juli 2022 kemarin pihaknya bersama Camat dan kepala desa kembali melakukan pertemuan dengan Masyarakat, dan memberikan pemahaman bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertanian di Bulupoddo.

Sementara Pihak PUPR Sinjai menuding ada masyarakat terprovokasi oleh pihak pihak yang punya kepentingan lain.

"Kondisi dilapangan saya lihat kayaknya ada masyarakat yang sudah terprovokasi oleh orang orang yang mempunyai kepentingan lain, tapi mudah mudahan tidak begitu"kuncinya

Sekedar diketahui, berdasarkan penelusuran di Situs lpse.sinjaikab.go.id, Paket Pembangunan Jaringan Irigasi Lamole, di Kecamatan Buluppodo, Kabupaten Sinjai, ini sudah selesai ditenderkan.

*

  • Bagikan