Bahtiar Baharuddin: Pisang Cavendis Solusi Terbaik Buat Konversi Pangan

  • Bagikan

WATAMPONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID-Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Bahtiar Baharuddin kembali meninjau kebun budidaya pisang cavendis di Kecamatan Mare,Selasa,25 Juni 2024.

Pada kunjungan tersebut, mantan Pj Gubernur SulSel ini mengecek perkembangan budidaya pisang seluas 200 hektar yang terletak di Desa Tellongeng.
"Karena kebetulan ada kegiatan kedinasan di Makassar, maka saya lewat Bone dan menyempatkan diri untuk menengok perkebunan pisang cavendis di Desa Tellongeng,Alhamdulillah apa yang kami rintis pada tahun lalu bulan November sekarang sudah sukses dan berbuah.Muda mudahan dalam waktu dekat sudah bisa panen," ungkap Bahtiar.

Dia juga menyampaikan bahwa budidaya pisang cavendis akan terus dikembangkan buat masyarakat di Sulawesi Selatan.
"Dan bahkan sekarang juga kita kembangkan di Sulawesi Barat, ini tanah Sulawesi ini kan bersambung hanya administrasi pemerintahan saja yang berubah sejak 20 tahun terakhir Sulbat menjadi provinsi sendiri tetapi masyarakatnya sama dengan Sulawesi Selatan hampir semua rumahnya ada pohon pisangnya, bahkan di Sulbar itu dari lima pelabuhan hampir setiap hari ada dua kapal pisang yang diangkut ke Balikpapan jadi memang masyaraktnya sudah terbiasa dengan komoditi dan budidaya pisang," ujarnya

Lanjut mengatakan bahwa saat ini untuk di Sulawesi Barat pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 1.300 hektar dan telah memulai penanaman.
"Karena kebetulan mitra perusahaannya juga sama, yang menjadi calon pembelinya dan menariknya disana itu ph tananya tinggi dibanding disini yaitu 7 sementara disini hanya 5 lebih ditambah disana memang masyarakatnya sudah terbiasa dengan budidaya pisang sehingga tidak susah lagi," jelasnya.

Menurutnya dengan budidaya pisang cavendis, salah satu solusi terbaik untuk memperkuat ketahanan pangan.
"Jadi pisang ini multifungsi, tentu bisa menjadi sumber ekonomi baru masyarakat kita yang kedua bisa menjadi makanan konversi pangan jadi mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras dan dia termasuk jenis makanan yang sehat," katanya.

Kata dia seberapa hebatnya memproduksi padi atau beras selalu kalah cepat dengan kebutuhan, dimana kebutuhan beras di Indonesia 2 juta 600 ton per bulan dibandingkan jumlah sawah di Indonesia tidak akan pernah mengejar sehingga sangat tergantung sekali dengan inpor beras.
"Oleh karenanya solusi terbaik pertanian kita mengedukasi masyarakat untuk konversi pangan," lanjutnya.

Dia juga menambahkan bahwa budidaya pisang cavendis di Desa Tellongeng Kecamatan Mare tidak menggunakan anggaran APBD ataupun APBN.
"Jangan sampai ada beranggapan bahwa kebun ini menggunakan anggaran pemeritah, ini tidak ada satu senpun APBD ataupun APBN SulSel semuanya murni kerja sama dengan perusahaan," imbuhnya.

  • Bagikan