MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mendapat kenaikan pangkat jabatan Lektor Kepala atas dedikasinya sebagai dosen pendidik di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat ini diserahkan langsung oleh Wakil Rektor III Unhas, Prof Farida Patittingi, sesaat sebelum Mentan Amran memulai kegiatan kuliah umumnya pada Jumat (20/12/2024).
Diketahui, Amran Sulaiman adalah pengajar yang mendedikasikan diri sebagai dosen tetap di Universitas Hasanuddin Makassar. Meskipun di sela kesibukannya yang luar biasa, Mentan Amran masih tetap meluangkan waktu untuk mengisi mata kuliah yang diampunya.
Mereka yang mendapat bimbingan langsung dari Amran Sulaiman di antaranya mahasiswa pertanian strata satu (S1), S2, dan juga dari S3.
Atas dedikasinya tersebut, setidaknya terdapat tiga kampus besar yang pernah menawarkan gelar Profesor Honoris Causa kepada Mentan Amran. Namun, baginya proses adalah hal yang paling utama. Sehingga ia menyatakan tetap akan menempuh jalur normal di almamaternya untuk mendapat gelar profesor.
Sebelumnya dalam pemaparan materi kuliah umum, Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya kerja nyata dalam memenuhi produksi dalam negeri. Mentan Amran mengaku bersyukur Indonesia mampu melewati berbagai badai krisis multidimensi yang menerjang di semua negara.
Setidaknya, kata Mentan, tidak ada masyarakat Indonesia yang bernasib kelaparan akibat kekurangan pangan.
“Beda dengan negara lain, ada 58 negara yang menghadapi ancaman kelaparan serius, 725 juta penduduk dunia di antaranya kekurangan gizi. Persentasenya 55 persen di Asia dan 38 persen di Afrika,” katanya.
Menurut Mentan, kunci keberhasilan Indonesia salah satunya terletak pada pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan. Diketahui, pertanian masuk dalam program strategis nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dengan target swadembada dalam tiga tahun ke depan.
“Pembangunan yang dilakukan saat ini adalah pembangunan berkelanjutan. Dan tentu kita bersyukur karena petani tak perlu khawatir lagi dengan ketersediaan produksi,” ungkapnya.
Saat ini, kata Mentan, pemerintah telah mengerjakan proyek cetak sawah dan juga optimasi lahan atau oplah. Komando dua program tersebut berada langsung di bawah Presiden Prabowo.
Selain itu, pemerintah juga telah mengalokasikan pupuk bersubsidi yang jumlahnya naik dua kali lipat alias 100 persen. Terdapat juga bantuan pompa secara merata di seluruh Indonesia sebagai solusi cepat dalam menghadapi El Nino panjang.
“Alokasi pupuk bersubsidi (2018-2024) dikembalikan menjadi 9,55 juta ton dari yang sebelumnya hanya 4,5 juta ton. Ini membuktikan bahwa pemerintah terus memberi perhatiannya terhadap petani dan sektor pertanian,” jelasnya.
Mentan Amran menambahkan bahwa sektor pertanian juga memiliki kontribusi besar pada produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 12,5 persen. Selain itu, pertanian mampu tumbuh 1,7 persen di saat banyak negara tumbang akibat pandemi beberapa tahun lalu.
“Semua itu tidak lepas dari peran serta seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian bangsa,” jelasnya.