BONE--Bupati Bone terpilih, H Andi Asman Sulaiman turut menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya founder Fajar Group, HM Alwi Hamu.
HM Alwi Hamu tutup usia di Rumah Sakit Puri Indah Jakarta, sekitar pukul 06.50 WIB pada Sabtu (18/1).
"Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Turut berduka cita atas berpulangnya bapak pers kita, HM Alwi Hamu. Semoga diterima amal ibadahnya dan dilapangkan kuburnya," kata Andi Asman Sulaiman.
Untuk diketahui, HM Alwi Hamu dikenal sebagai sosok yang bersahabat dan memiliki dedikasi tinggi di dunia jurnalistik. Pada 1 Oktober 1981, ia mendirikan Fajar yang kemudian berkembang menjadi salah satu media besar di Indonesia.
Almarhum merupakan pribadi yang ulet, loyal, bertanggungjawab dan inovatif. Beliau mendirikan fajar grup dengan menanamkan kejujuran dan mengedepankan fakta dalam pemberitaan sehingga membawa Fajar Grup berkibar dan menjadi kiblat pemberitaan.
Andi Asman mengaku, Fajar Group besar karena sosok Alwi Hamu. "Beliau saya kenal pemimpin yang hebat. Idealisme Pers yang selalu ia jaga patut menjadi teladan bagi teman teman pers di Sulsel maupun di Bone," katanya.
Duka mendalam juga disampaikan mantan Direktur Radar Bone, Muh Bachtiar Sairing.
"Inna lillahi wa inna ilaihi roji’uun .. Smoga diterima amal ibadah ayah tercinta, diampuni dosa nya, diberi kelapangan dlm kubur nya, Aamiin," ucapnya.
"Beliau orang tua, ayahanda, panutan, teladan sekaligus pemimpin kami. Luar biasa jasa beliau terhadap perkembangan pers di Indonesia," tambahnya.
Almarhum akan dikebumikan di Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu 19 Januari 2025.
Semasa hidupnya, Alwi Hamu dikenal sebagai sosok yang bersahabat dan memiliki dedikasi tinggi di dunia jurnalistik. Lahir di Parepare pada 28 Juli 1944, Alwi telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia pers sejak usia muda. Saat masih SMP dan SMA, ia sudah menerbitkan majalah stensilan.
Dedikasinya terhadap dunia jurnalistik tak selalu berjalan mulus. Demi mempertahankan idealisme pers, Alwi Hamu pernah divonis enam bulan penjara.
Namun, hal itu tak menyurutkan langkahnya. Pada 1 Oktober 1981, ia mendirikan Fajar, yang kemudian berkembang menjadi salah satu media besar di Indonesia. (*)