WATAMPONE, RADAR BONE, CO. ID--Tim Debatologi B, delegasi SMA Islam Athirah Bone, berhasil menjadi pemenang dalam ajang debat nasional yang diadakan oleh Universitas Ciputra Makassar.
Lomba debat tersebut melibatkan pelajar tingkatan SMA sederajat yang berasal dari berbagai daerah, termasuk juga daerah di luar Sulawesi Selatan. Ajang tahunan milik Universitas Ciputra tersebut dilaksanakan sejak tanggal 23 – 25 Januari di kampus Ciputra yang terletak di CPI Makassar.
Ekstrakulikuler debat SMA Islam Athirah Bone yang diberi nama Debatologi mengutus dua tim, yakni Debatologi A yang beranggotakan Aqueeny Alifah El Zahrah, Sarastika, dan Muhammad Azzam Rezky Harifin. Untuk Debatologi B yang merupakan tim inti, personelnya adalah Alifah Khairah, Amanullah Abbad, dan Fino Alkad Alfriansyah.
Seleksi awal lomba debat yang dilakukan oleh UC Makassar dengan menggunakan sistem daring. Para peserta diwajibkan mengirim sebuah video simulasi debat dengan mosi tertentu.
Dari banyaknya tim debat yang mendaftar dari berbagai daerah di Indonesia, pihak penyelenggara memutuskan 16 tim yang masuk ke babak 16 besar dan akan berdebat secara luring di Universitas Ciputra Makassar.
MAN 1 Gorontalo, SMAN 5 Makassar, SMA Model Terpadu Insan Madani (2 tim), SMAN 17 Makassar, MAN 1 Makassar, SMA Islam Athirah Bone (2 tim), SMAN 11 Pangkep, SMAN 1 Makassar, SMAN 1 Kendari, SMAN 1 Watampone, SMAN 8 Denpasar, SMAN 9 Makassar, SMA Zion Makassar, dan SMA Katolik Rajawali Makassar.
Menurut Taufiq, pembina ekskul debatologi SMA Islam Athirah Bone, kompetisi debat ini bisa dikategorikan sebagai simulasi LDBI Nasional karena melibatkan juri-juri yang memang profesional dalam bidang debat.
Mereka ditunjuk menjadi juri karena memiliki rekam jejak sebagai juara debat di ajang debat-debat nasional bahkan internasional, bukan karena praktisi keilmuan tertentu layaknya lomba-lomba debat yang diselenggarakan beberapa institusi. Hal itu yang membuat para personel ekskul debatologi sangat serius mengikuti kompetisi ini.
Rangkaian evaluasi dalam setiap perdebatan yang diberikan oleh para juri sangat sesuai dengan aturan penjurian dalam LDBI yang melihat porsi argumen, respons, set up, dan teknik berdebat para pendebat. Bukan hanya melihat estetika penyampaian para pembicara tanpa melihat subtansi argumen dan rangkaian tugas lainnya.
“Awalnya kami merasa ragu karena kami akan berhadapan dengan rival debat kami yang sudah memperoleh gelar sebagai pendebat nasional di ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) nasional tahun 2024 yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek.
Mereka ada di tim SMAN 11 Pangkep dan juga di SMA Katolik Rajawali. Alhamdulillah, ketidakberhasilan kami di seleksi LDBI tingkat provinsi kemarin membuat saya pribadi dan semua personel debatologi termotivasi untuk lebih meningkatkan kemampuan debat kami," ungkap Alifah Khairah, pembicara pertama dari tim debat SMA Islam Athirah Bone.
Berhadapan dengan SMAN 17 Makassar di babak 8 besar, tim Debatologi B berhasil mendominasi dan memuluskan langkah ke babak semifinal.
Di babak semifinal, Tim Debatologi B berhadapan dengan SMA Katolik Rajawali yang salah satu personelnya merupakan delegasi Sulawesi Selatan dalam ajang LDBI nasional 2024. Tim dari Katolik Rajawali belum mampu mengimbangi kemampuan Alifah dkk sehingga membuat juri memutuskan untuk memberikan tiket final kepada tim debat dari SMA Islam Athirah Bone.
Dengan mosi “Dewan Ini Percaya Bahwa Berita Indonesia Seharusnya Lebih Fokus Memberitakan Tentang Prestasi dan Keberhasilan Pemerintah Dibandingkan dengan Kegagalan dan Ketidaksempurnaannya”, tim debat SMA Islam Athirah Bone sebagai pihak kontra akan mengadu kelihaian debat dengan tim pro yang berasal dari SMAN 11 Pangkep yang di dalamnya juga terdapat delegasi Sulawesi Selatan dalam ajang LDBI Nasional 2024 di Bali.
Berbekal hasil latihan, pengalaman, dan doa, nama SMA Islam Athirah Bone menjadi nama yang paling diriuhkan oleh MC saat pengumuman pemenang di auditorium Universitas Ciputra Makassar. SMA Islam Athirah Bone sebagai juara 1 lomba debat bahasa Indonesia bukan satu-satunya kabar gembira.
Lomba Master of Ceremony (MC) Universitas Ciputra yang diikuti oleh Andi Fatimah Bandri Amran dan Shafiyah Nada Ihsany juga berhasil angkat piala karena dinobatkan sebagai juara 2 dalam ajang tersebut.