TELLU SIATTINGE, RADAR BONE, CO. ID--Kecamatan Tellu Siattinge yang begitu luas, ternyata infrastruktur jalan masih jadi kendala. Kondisi jalan sebagian desa di Tellu Siattinge masih memprihatinkan.
Beberapa desa yang membutuhkan perbaikan jalan untuk segera dibangun. Diantaranya Desa Lappae, Desa Lanca, Desa Sijelling dan Desa Lea yang butuh perhatian serius dari pemerintah daerah Kabupaten Bone.
Desa Lappa misalnya, sampai sekarang jalan yang dilewati warga masih berkerikil dan bebatuan. Permukaan jalan tidak merata atau bergelombang dilewati pengendara. Bahkan saat musim hujan, jalan becek dan licin.
Hal ini dirasakan warga sudah puluhan tahun. Sejak jalan Desa Lappae tembus Desa Mario Kecamatan Dua Boccoe dirintis, belum pernah dilakukan pengaspalan atau beton.
Tentu saja menjadi pertanyaan warga setempat karena jalan desa belum diaspal atau dibeton.
Bahkan pemerintahan desa Lappae saat ini juga beberapa kali mengusulkan untuk segera dilakukan pengaspalan jalan. Namun usulan tersebut setiap kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tidak pernah terealisasi.
Dua periode pemerintahan desa saat ini, sudah mengajukan pengusulan tersebut kepada calon Bupati dan Wakil Bupati Bone.
"Kami pernah dengar pemerintah desa menyampaikan kondisi jalan Desa Lappae yang rusak parah ke instansi terkait namun belum ada realisasi sampai sekarang," ujar Andi Hafid Mulana tokoh masyarakat Tellu Siattinge, Sabtu 7 Februari 2025.
Ia juga menambahkan bahwa jalan poros Lappae ke desa Mario Kecamatan Dua Boccoe butuh perhatian dari pemerintah.
"Selama ini jadi jalan Lappae belum pernah diaspal , hanya para pengguna yang kumpul kumpul uang untuk beli batu atau kapur untuk timbun yg rusak parah," kata Andi Amri salah satu tokoh pemuda Tellu Siattinge.
Kondisi sama dijumpai jalan di desa Lea yang membutuhkan perhatian. Jika jalan desa Lappae butuh pengaspalan, kalau Desa Lea butuh jalan beton. Tekstur tanah desa Lea yang labil dan berada di jalur berdekatan dengan sungai Cenrana, sehingga jalan beton yang layak untuk dibangun.
"Kalau jalan di Desa Lea saat dari arah Kecamatan Cenrana memang harus dibeton karena kondisi jalan yang labil sehingga harus dibeton dan bukan diaspal. Kalau mau diaspal, dibeton duli," ungkap, salah satu warga setempat.
Begitu juga jalan desa Sijelling tepatnya di Dusun Turunge. Jalur menuju Turungeng memang sebagian sudah diaspal, tapi masih ada titik jalan masih rusak. Sehingga pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan jalan rusak tersebut.
"Baru separuh jalan di Turungeng sudah diaspal, tapi masih ada ruas jalan lain belum menyentuh aspal, " ujar Firman tokoh pemuda Sijelling.
Jalur desa Lanca juga mengalami hal sama. Meski sudah diaspal, namun sebagian jalan Lanca mulai rusak. Arah jalan menuju permandian Lanca mulai bergelombang. Meski beberapa kali ditimbun untuk memperlancar akses tranportasi.
"Kalau jalan Desa Lanca itu sering diaspal, tapi rusak kembali. Jadi jalan Desa Lanca juga butuh perhatian dari. Pemerintah," tuturnya.