BRIN Hadirkan Inovasi Pengolahan Air Siap Minum di Kawasan Pesisir

  • Bagikan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menghadirkan inovasi baru dalam pengolahan air siap minum di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi dengan PT Mattasi Lompoa Nusantara. Mereka sepakat melakukan kerja sama lisensi untuk paten peralatan Arsinum Sea Water Reverse Osmosis 5000 Liter Stasioner untuk wilayah pesisir dan pulau kecil.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa Arsinum Sea Water Reverse Osmosis 5000 Liter Stasioner adalah alat pengolahan air laut menjadi air siap minum (arsinum).

Menurutnya, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil seperti di Sulawesi Selatan sangat membutuhkan teknologi ini. Sebab, wilayah tersebut kerap kesulitan mengakses air minum yang memadai dan terkadang hanya bergantung pada air hujan.

Di musim kemarau, pasokan air minum juga bisa sangat terbatas. Sehingga, masyarakat harus mendatangkan air dari luar daerah dengan harga yang sangat mahal. Harganya bisa mencapai Rp36 ribu hingga Rp40 ribu per galon.

“Dengan teknologi arsinum ini, masyarakat dapat mengandalkan sumber daya air laut yang tidak terbatas untuk mereka olah menjadi arsinum. Inovasi ini sudah kami uji dan memenuhi baku mutu yang sesuai untuk air minum yang sehat,” kata Wahyu di Jakarta, Jumat (7/2).

Kapasitas 5000 liter per hari dari alat ini telah diperhitungkan secara ekonomi. Wahyu menjelaskan bahwa kapasitas di bawah 5000 liter tidak efisien secara ekonomi. Sebab, biaya operasional dan hasilnya tidak sebanding. Dengan biaya produksi yang sangat murah sekitar Rp600 per galon, air minum yang sehat dapat dijual dengan harga sekitar Rp8.000 per galon.

Teknologi arsinum ini merupakan pengembangan dari produk inovasi sebelumnya yang mengolah air tawar dan air payau. Wahyu berharap teknologi ini dapat mereka terapkan di berbagai daerah sesuai dengan kebutuhan sumber daya air. Mulai dari air tawar, payau, gambut, maupun laut.

Kenalkan Teknologi Arsinum

Sementara itu, Direktur PT Mattasi Lompoa Nusantara, Muh. Syaifullah, mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan presentasi kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuannya untuk memperkenalkan teknologi arsinum dan membahas kemungkinan kerja sama dalam implementasinya.

“Saya percaya kerja sama ini dapat membawa manfaat sangat besar bagi masyarakat Sulawesi Selatan,” ungkapnya.

Syaifullah menambahkan bahwa kerja sama ini juga memperkuat komitmen kedua pihak dalam mengembangkan teknologi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Ia menekankan, “Kerja sama ini juga menunjukkan komitmen kita untuk memperkuat ekosistem inovasi di Indonesia. Dengan memanfaatkan hasil riset dan inovasi, kita dapat meningkatkan daya saing bangsa dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.”

  • Bagikan