Perkuat Pemahaman Agama, PKBM FP2AI Bone Gelar Pesantren Kilat

  • Bagikan

WATAMPONE, RADAR BONE, CO.ID--Momentum bulan suci ramadhan, menjadikan kesempatan untuk mendalami ilmu agama. Termasuk memperbanyak amaliyah ramadhan di bulan penuh berkah.

Hal itu mendorong Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Forum Pendamping Pemerhati Anak Indonesia (FKBM) FP2AI Kabupaten Bone melaksanakan kegiatan Pesantren Kilat dengan mengusung Tema "Akhlak Mulia Dalam Era Digital Dengan Bijak dalam Bermedia Sosial", Rabu, 19 Maret 2025.

Ketua FKBM FP2AI Bone Mastiawati, SH mengatakan kegiatan pesantren kilat bagian dari upaya memperkuat dan meningkatkan pemahaman masyarakat beragama.

Program pesantren kilat ini diikuti para peserta PKBM se Kabupaten Bone yang dipusatkan di Sekretariat PKBM FP2AI di Jl Masjid Watampone.

"Kita mendorong bagi peserta PKBM bukan sekadar belajar di lembaga pendidikan non formal, tapi kita juga memperkuat pemahaman keagamaan," ujarnya.

Adapun narasumber dari kegiatan pesantren kilat ini adalah Ustadz As'ad Al-Bukhari, MA mengatakan orang orang berakhlak mulia itu, harus giat dimaknai rajin atau semangat dalam menuntut ilmu. Siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil. Bisa juga dimaknai dengan gigih dalam berjuang dalam kehidupan, beribadah, memanfaatkan bulan suci ramadan untuk mendapatkan ibadah.

Ia juga memberikan pemahaman bahwa ramadan itu adalah bulan ramadan bulan yang membakar segala dosa, bulan penuh berkah. Bulan ramadan juga bulan khusus yang diperuntukkan bagi ummatnya Muhammad, sehingga patut disyukuri.

"Amanah, orang yang beraklah mulia orang yang amanah dan dapat dipercaya," ujarnya.

Sebagai generasi penerus bangsa, amanah itu penting. Apalagi nantinya jika kelak menjadi orang besar. Harus menjaga kepercayaan. Kalau mampu dijaga nikmatnya luar biasa, tapi kalau dikhianati kepercayaan itu pasti akan hilang.

Rasulullah saja diusia mudahnya sudah mendapat gelar Al-Amin, orang yang jujur dan amanah. Banyak orang yang sukses karena hanya persoalan amanah dan jujur.
Selanjutnya, adalah cerdas atau fatanah. Cerdas dalam menghadapi kehidupan, kuat dan mandiri segala hal. "Kita harus menjadi umat yang unggul. Untuk cerdas maka harus belajar. Makanya ada istilah Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spritual, Kecerdasan Finansial, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Sosial," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan tentang organisatoris, harus belajar ilmu kepemimpinan. Karena untuk memimpin organisasi harus memiliki jiwa kepemimpinan. Orang yang berahklak juga itu, ramah atau rajin. Orang pintar bisa kalah kepada orang yang rajin. Karena ini adalah bagian dari sifat yang baik.

Ia juga menyinggung bijak dalam bermedia sosial juga ada tipsnya. Ini bisa dijadikan langkah inovatif dalam membuat konten.
Tak hanya itu dalam menerima informasi harus juga mampu disaring. Jangan langsung dishare, apakah itu terkait agama, sosial dan lainnya.

Bahkan saat sekarang ini, banyak yang dihadapkan persoalan hukum karena tidak bijak dalam bermedia sosial. Pilihlah informasi yang baik.

Dia mengajak peserta didik PKBM FP2AI Bone agar memanfaatkan bulan ramadan dengan banyak berdoa. Doa artinya meminta bermunajat. Sesama saja kita bisa meminta, sama Allah jangan malu.

"Namun meminta cara yang baik. Ketika Allah kabulkan doa, jangan lupakan Allah. Kita harus selalu bersyukur. Meminta ampunan, meminta kesehatan yang baik. Apalagi di dunia ini banyak godaan," ucapnya.

"Harus ada usaha, berikhtiar dengan bekerja keras jadi bukan kerja malas. Kerja keras itu adalah sikap tanggungjawab. Bekerja keras harus berlandaskan dengan iman. Kerja keras, kerja cepat kerja ikhlas dan kerja tuntas. Setiap yang kita lakukan harus dibarengi dengan ilmu," pungkasnya.

  • Bagikan