WATAMPONE, RADAR BONE, CO.ID--Pendaftaran bakal calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bone resmi dibuka, Kamis 27 Maret 2026. Mantan Kadis Ketenagakerjaan Kabupaten Bone Asiswa Karim mengambil formulir pendaftaran calon Ketua KONI Bone periode 2025-2029.
Saat mendaftar di Sekretariat KONI Bone Jl Petta Ponggawae Watampone, Asiswa Karim yang pernah menjadi Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Bone tersebut disambut hangat oleh Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketua Umum KONI Bone yang juga Wakil Ketua II KONI Bone, Drs A Abd Gaffar, MM, Wakil Ketua III Drs Harmawansyah SPd., MPd dan Sekretaris KONI Bone Mukhlis, S.Pd., MPd.
Usai mengambil formulir pendaftaran Calon Ketua KONI Bone, Asiswa Karim langsung menyampaikan niatnya untuk menjadi orang nomor satu di induk organisasi cabang olahraga tersebut. Menurut dia, menjadi calon Ketua KONI Bone, bukan keinginan sendiri, melainkan motivasi dan dorongan dari pengurus cabor untuk bersama-sama mengembangkan cabang olahraga di Bumi Arung Palakka.
Keinginan mendaftar sebagai calon Ketua KONI, kata mantan Kepala Badan Litbang Kabupaten Bone itu bukan hanya pengabdian semata, atas lahirnya dukungan dan restu dari keluarga dan sahabat, termasuk pengurus cabang olahraga.

Apalagi jika dipercaya kembali menjadi pengurus KONI Bone nantinya, kata dia tentu butuh dukungan penuh stakeholder. Tanpa dukungan, sulit untuk menjalankan roda organisasi KONI. Meski diakuinya, Asiswa Karim memiliki segudang jejak pengalaman organisasi pemerintahan dan olahraga.
Berkat pengalaman berorganisasi tersebut, lanjut dia menjadi modal semangat dalam manajemen dan mengelola KONI secara profesional. Apalagi Asiswa Karim paham betul kondisi dan karakter kepengurusan dan sekretariat KONI Bone.
Jabatan yang pernah diemban di KONI yakni dia menjadi dewan penasehat, termasuk ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI Bone saat kepengurusan dalam masa transisi.
Sehingga nantinya dapat direstui dan didukung menjadi Ketua KONI Bone, Asiswa Karim kembali bernostalgia sesama pengurus KONI nantinya.
Asiswa juga mengakui dirinya bukan punya kelebihan dalam memimpin organisasi, apalagi cabang olahraga. Tapi keberhasilan dalam memimpin organisasi, dia mengedepankan kerja-kerja kolektif dalam merawat oganisasi dan bukan juga kerja parsial. Sehingga pengalaman dalam berorganisasi KONI, lanjut dia, menjadi modal dan menjadi alasan bagi mantan Kadishub Kabupaten Bone untuk memajukan cabang olahraga di Bumi Arung Palakka.
"Kami mau maju sebagai calon Ketua KONI sebagai bentuk kepedulian dan ingin mengabdi," ujarnya.
Ia juga mengaku menjadi calon Ketua KONI Bone itu agar atlet Bone bisa meraih prestasi tingkat lokal, regional, nasional nantinya. Termasuk Kabupaten Bone bisa mencetak atlet berprestasi di kancah internasional.
Sehingga hal itu membuat mantan atlet sepak takraw nasional ini untuk mengawal harapan pemerintah daerah dan KONI Bone dalam berjuang meningkatkan prestasi olahraga di daerah ini.
Selain mendapat dukungan kuat dari pengurus cabor, Asiswa Karim juga punya komitmen dalam mengembangkan cabang olahraga di Bone. Komitmen itu harus dibarengi rasa tanggungjawab besar dalam manajerial berorganisasi. Kemudian harus konektifitas kedepan.
"Saya tidak muluk-muluk, tanpa bekerjasama sulit untuk mengembangkan cabang olahraga. Ketiga pembinaan olahraga dengan program-program efektif, termasuk merumuskan berbagai inovasi," tuturnya.
Salah satu tim pemenangan Asiswa Karim, Dul mengaku dukungan pengurus cabang olahraga terhadap Asiswa Karim menjadi calon Ketua KONI Bone terus mengalir. Bahkan saat ini, Dul mengklaim Asiswa Karim mendapat 30 rekomendasi dukungan dari cabang olahraga.
"Kami sudah kantongi 30 dukungan cabor, mohon doanya semoga berjalan lancar," tuturnya. Informasi yang diterima dari panitia penjaringan dan penyaringan calon Ketua KONI Bone, sedikitnya 37 cabor yang memilik hak untuk menyatakan dukungan penuh ketua calon Ketua KONI Bone.