WATAMPONE, RADAR BONE, CO.ID--Meski Kabupaten Wajo sudah resmi ditunjuk jadi tuan rumah tunggal pada perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVIII 2026, namun KONI Sulsel justru menawarkan juga Kabupaten Bone untuk menjadi penyelenggara bersama dalam pesta akbar ajang multi event empat tahunan tersebut.
Ketua KONI Provinsi Sulsel, Yasir Machmud, mengungkapkan bahwa Kabupaten Bone harus menyiapkan diri jika Kabupaten Wajo tidak bersedia menjadi tuan rumah tunggal.
“Kami sudah koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Wajo, dan ternyata mereka tidak sepenuhnya mampu melaksanakan semua pertandingan. Wajo berharap ada kabupaten tetangga yang bisa berkolaborasi,” ujar Yasir Machmud.
Mendengar ketidaksiapan Wajo sebagai tuan rumah tunggal Porprov, Yasir Mahmud yang juga Wakil Ketua DPRD Sulsel itu pun langsung memprioritaskan Bone sebagai daerah tetangga yang siap dengan melihat venue representatif.
“Banyak kabupaten tetangga yang meminta, tapi saya memilih berbicara dulu dengan pemerintah Kabupaten Bone. Ini kesempatan emas setelah 20 tahun lalu Bone terakhir menjadi tuan rumah Porda,” ungkapnya.
Menurut Yasir, jika Bone ditetapkan sebagai tuan rumah bersama, maka dampaknya bukan hanya pada sektor olahraga. “Akan ada lebih dari 15 ribu atlet dan ofisial yang datang. Perputaran ekonomi lokal akan meningkat pesat. Ini bukan hanya ajang olahraga, tapi momen kebangkitan ekonomi daerah,” tuturnya penuh semangat.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bone pun langsung mengalir. Bupati dan Wakil Bupati Bone menyambut hangat tawaran ini.
Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, menyatakan kesiapan penuh pemerintah daerah untuk mengemban tanggung jawab sebagai tuan rumah.
“Bone siap, jika diberi peluang. Dari sisi infrastruktur, kita pernah jadi tuan rumah, artinya sarana sudah ada, meski memang butuh revitalisasi. Stadion kita misalnya, hanya perlu sedikit perawatan. Pemda akan dukung dari sisi anggaran, karena manfaatnya sangat besar bagi daerah,” terangnya.
Bone dinilai memiliki semangat olahraga yang terus tumbuh, serta infrastruktur dasar yang bisa segera dioptimalkan. Jika mendapat restu dari Gubernur Sulsel, maka Porprov 2026 kemungkinan besar akan digelar di dua kabupaten yakni Wajo dan Bone.
“Insyaallah, kalau Gubernur setuju, maka Bone akan menjadi bagian dari sejarah Porprov 2026. Dan jika kita menjadi tuan rumah, bukan tidak mungkin prestasi atlet Bone akan melesat. Karena bertanding di kandang sendiri, motivasinya pasti luar biasa,” tutup Yasir Machmud.
Ia juga menceritakan pengalaman dan tantangan dalam memimpin KONI Sulsel. Ia mengingat bagaimana Porprov sebelumnya hanya didukung dana hibah Rp5 miliar, yang akhirnya ditambah menjadi Rp9,5 miliar. Namun, dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp13 miliar, Yasir pun harus merogoh kocek pribadi demi suksesnya pelaksanaan Porprov tersebut.
Ia menyebut 45 cabang olahraga yang akan diperlombakan dalam Porprov tahun 2026. Namun jika dilihat dari kesiapan akan lebih banyak Cabor yang akan dilaksanakan di Bone daripada Wajo.
Musorkab Sarana Merancang Masa Depan Olahraga
Sementara itu Ketua KONI Kabupaten Bone, Drs. A. Haidar, M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa Musorkab bukan sekadar rutinitas organisasi, tetapi momentum penting dalam merancang masa depan olahraga Bone. “Musorkab ini adalah sarana kita menentukan arah, menyusun strategi, dan membangun semangat bersama dalam membina prestasi olahraga yang lebih baik,” ujarnya.
Sebanyak 38 Cabang Olahraga (Cabor) turut ambil bagian dalam Musorkab ini, menunjukkan komitmen kolektif untuk kemajuan dunia olahraga di Kabupaten Bone. Dalam pandangan A. Haidar, langkah percepatan pelaksanaan Musorkab, meski masa jabatan pengurus berakhir pada Juni, adalah untuk menghindari kekosongan kepemimpinan dan mempersiapkan secara matang Pra Porprov menjelang Porprov 2026.
“Sudah tiga kali berturut-turut kita berada di posisi keempat dalam ajang Porprov mulai dari Porda Bantaeng, hingga Bulukumba. Insya Allah, di Porprov 2026 kita targetkan bisa naik satu tingkat lagi. Itu butuh kerja keras dan kebersamaan,” tegas Haidar.
Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus dan panitia atas terselenggaranya Musorkab dengan baik. Ia menekankan bahwa Musorkab bukan hanya ajang memilih Ketua KONI, tetapi juga refleksi untuk mengevaluasi dan menyusun roadmap olahraga Bone ke depan.
“Pemerintah daerah sudah memutuskan, Porprov 2026, kita harus berada di urutan kedua. Ini bukan hanya soal prestasi, tetapi olahraga juga adalah perekat sosial, sarana membangun semangat juang, dan kebanggaan masyarakat Bone,” ujar Andi Akmal.
Ia pun mendorong seluruh stakeholder untuk bersinergi. “Silakan bersinergi dengan OPD, dunia usaha, dan seluruh elemen masyarakat. Kita ingin mencetak bibit atlet berprestasi jangka panjang, yang mampu mengharumkan nama Bone di tingkat provinsi bahkan nasional,” tuturnya.