WATAMPONE, RADAR BONE, CO.ID--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kembali melaksanakan seleksi seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Seleksi yang berlangsung di Stadion La Patau Bone tersebut resmi dibuka oleh Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, Rabu, 30 April 2025.
Ratusan siswa-siswi terbaik dari berbagai sekolah menengah menjalani proses seleksi menjadi calon pengibar kehormatan sang saka merah putih.
Bupati Bone meminta calon paskibraka menanamkan nilai dan semangat nasionalisme dalam mengibarkan bendera pusaka pada peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Kegiatan seleksi ini merupakan kolaborasi antara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bone dengan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bone.
Untuk memastikan proses seleksi berlangsung profesional dan berintegritas, pelatih yang terlibat berasal dari unsur TNI, Polri, dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Bone.
Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, berpesan kepada calon paskibraka agar mengikuti seleksi yang ditetapkan panitia.
"Paskibraka itu telah menjadi simbol kebanggaan bangsa Indonesia. Mereka adalah teladan dalam disiplin, semangat juang, dan rasa cinta tanah air,” ujarnya.
Menurutnya, seleksi Paskibraka bukanlah ajang biasa. Ia menyebutnya sebagai proses penting dalam membentuk karakter generasi muda agar tumbuh sebagai pribadi berkarakter kuat, sehat secara fisik, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni.
Tahun ini, sebanyak 225 siswa dari berbagai sekolah di seluruh penjuru Kabupaten Bone mengikuti seleksi. Tes yang dilaksanakan meliputi kesehatan, parade, Peraturan Baris-Berbaris (PBB), samapta (uji kebugaran fisik), serta tes kepribadian. Setiap tahap dirancang bukan hanya untuk mengukur kemampuan teknis dan fisik, tetapi juga untuk menilai kedalaman karakter dan semangat nasionalisme para peserta.
“Tes kesehatan sangat penting, karena hanya dengan tubuh yang sehat, tugas mulia ini bisa dilaksanakan dengan maksimal,” ucap Bupati.
Ia juga menekankan bahwa parade dan PBB menjadi tolok ukur kedisiplinan peserta, sementara samapta menguji ketahanan fisik mereka. Tes kepribadian pun tak kalah penting, karena anggota Paskibraka dituntut untuk cerdas secara emosi dan memiliki rasa tanggung jawab tinggi.
Ia juga mengingatkan bahwa jika peserta tidak lolos di tahap awal seperti tes kesehatan atau parade, mereka tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Ini menjadi bentuk komitmen terhadap kualitas seleksi yang ketat dan objektif.
Bupati juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan niat dan semangat luar biasa. Ia menegaskan bahwa hasil akhir bukanlah satu-satunya hal penting dalam seleksi ini.
“Yang terpenting adalah bagaimana kalian mempersiapkan diri, menghadapi tantangan, dan bekerja sama dalam tim. Ini adalah proses pembentukan karakter,” tegasnya.
Tak lupa, ia juga menyampaikan apresiasi kepada orang tua peserta yang terus memberi dukungan dan doa kepada anak-anak mereka. Menurutnya, peran keluarga sangat besar dalam membentuk semangat juang dan karakter generasi muda.
Bupati berharap seluruh peserta menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kerja keras, dan semangat nasionalisme selama proses seleksi. Ia menginginkan kegiatan ini menjadi wadah mempererat persatuan di kalangan generasi muda Bone, sekaligus upaya nyata merawat warisan kebangsaan.
Bupati memberikan pesan yang menggugah. Ia menyebut sejumlah peserta seleksi layak diberikan perhatian khusus, khususnya mereka yang telah menorehkan prestasi mengharumkan nama daerah.
“Saya minta kepada panitia, lima orang yang pernah mengangkat nama Kabupaten Bone, baik di bidang olahraga, seni, maupun sains, diberikan perlakuan khusus dalam proses seleksi ini,” ujar Bupati.
Dari deretan peserta, muncul nama-nama dari SMAN 1 Bone dan SMAN 3 Bone yang sudah dikenal dalam kejuaraan olahraga tingkat provinsi hingga Indonesia Timur. Sementara dari SMAN 6 Bone Kahu, seorang siswa membanggakan karena pernah membawa pulang prestasi dalam olimpiade sains tingkat nasional.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bone, A. Irmayani Syamsul, S.STP., M.Si, menjelaskan bahwa seleksi ini dilaksanakan berdasarkan amanah Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022 tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, yang diperkuat dengan Peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2022.
“Seleksi ini bukan hanya tentang kemampuan fisik, tetapi juga pembentukan karakter. Kami mencari mereka yang siap secara fisik, mental, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat,” jelas Irmayani.
Ia mengungkapkan seleksi Paskibraka merupakan proses pembinaan generasi muda yang akan menjadi duta Pancasila dan kebangsaan.
Para peserta tidak hanya diuji kekuatan fisik dan kemampuan baris-berbaris, tetapi juga nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, komunikasi, serta kemampuan bekerja dalam tim.
Di era sekarang, seleksi Paskibraka dilakukan dengan standar yang lebih profesional dan terstruktur. Keterlibatan berbagai pihak menjadi jaminan atas transparansi dan keadilan pelaksanaan. Harapannya, dari proses seleksi ini akan lahir siswa-siswi terbaik yang tidak hanya akan mewakili Kabupaten Bone di tingkat provinsi, tetapi juga membawa harum nama daerah di kancah nasional.