ICRAF Gandeng Pemkab Bone Dorong Ketahanan Iklim Lewat Program Land4Lives

  • Bagikan

WATAMPONE, RADAR BONE. CO. ID--World Agroforestry (ICRAF) mengandeng Pemkab Bone dengan dukungan Global Affairs Canada (GAC) dalam upaya menjawab tantangan perubahan iklim yang kian nyata. Hal itu dilakukan untuk mengimplementasikan program bertajuk Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia atau lebih dikenal dengan Land4Lives.

Berbeda dari proyek lingkungan biasa, Land4Lives mengusung pendekatan menyeluruh yang menitikberatkan pada pemberdayaan komunitas rentan, khususnya perempuan dan anak perempuan. Program ini bertujuan membangun ketahanan terhadap dampak iklim, meningkatkan ketahanan pangan, serta menciptakan mata pencaharian dan ekonomi lokal yang lebih tangguh.

Plt Kepala Bappeda Bone, A. Yusuf, SIP., M.Si, mengapresiasi kontribusi nyata ICRAF selama lima tahun terakhir. Ia menilai, kehadiran Land4Lives telah membantu meningkatkan kesiapan masyarakat, terutama para petani, dalam menghadapi krisis iklim.

“Terima kasih ICRAF atas kontribusinya selama ini yang banyak membantu Pemkab Bone. Utamanya melalui berbagai edukasi kepada masyarakat kita, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup, ketahanan pangan, dan mata pencaharian yang tahan iklim, khususnya bagi kelompok rentan di Bone,” ujar Yusuf.

Direktur ICRAF, Andree Ekadinata, menyampaikan bahwa sejak awal, program ini telah melakukan pendampingan intensif di 12 desa di Bone. Fokus utamanya adalah penguatan kapasitas komunitas dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan membangun ketahanan iklim dari tingkat lokal.

“Land4Lives bukan sekadar program lingkungan, tetapi upaya menyeluruh untuk memberdayakan komunitas rentan agar menjadi bagian aktif dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka,” tuturnya.

Land4Lives memiliki tiga paket kerja strategis, yaitu:

Penguatan tata guna lahan dan kebijakan iklim untuk mendukung masyarakat miskin dan mengurangi emisi dari sektor LULUCF (Land Use, Land-Use Change, and Forestry).

Perbaikan pengelolaan bentang lahan dengan pelibatan semua pihak tanpa memandang gender, agar manfaat ekologis bisa dirasakan merata.

Peningkatan ketahanan pangan dan mata pencaharian adaptif bagi perempuan dan kelompok marjinal.

Sebagai bagian dari pelaksanaan program, pada 26–27 Juli 2023 lalu, dibentuk tiga Pokja Land4Lives Kabupaten Bone yaitu:

Pokja Tata Kelola Bentang Lahan

Pokja Kemitraan dan Finansial

Pokja Akses Lahan

Pokja Tata Kelola Bentang Lahan memiliki visi besar: “Terwujudnya Bentang Lahan Bone yang Hijau Lestari sebagai Penopang Kehidupan untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera.”

Salah satu tonggak penting dari Pokja adalah penyusunan Rencana Pengelolaan Bentang Lahan Kabupaten Bone. Proses ini diawali dengan kajian berbasis data sekunder dan dilanjutkan dengan pelatihan bersama pemangku kepentingan.

“Kami ingin ada keselarasan pemahaman, tidak hanya pada teknis pengelolaan tapi juga pentingnya keterlibatan komunitas lokal,” jelas Andree.

ICRAF juga memfasilitasi rangkaian kegiatan seperti pemetaan pemangku kepentingan, identifikasi isu kritis, perumusan strategi, penyusunan skema pembiayaan, hingga sistem monitoring dan evaluasi bersama. Semua itu dituangkan dalam draf dokumen perencanaan yang dikonsultasikan secara publik.

“Kami membuka ruang partisipasi seluas-luasnya. Setiap masukan publik akan memperkaya dan menyempurnakan peta jalan,” tambahnya.

Ke depan, rencana ini diharapkan dapat terintegrasi dalam dokumen perencanaan pembangunan resmi Kabupaten Bone seperti RPJMD, RKPD, dan perencanaan sektoral lainnya. Melalui pendekatan kolaboratif dan partisipatif, Kabupaten Bone berpotensi menjadi contoh pengelolaan bentang lahan berkelanjutan di Indonesia bagian timur. (*)

  • Bagikan