WATAMPONE, RADAR BONE, CO.ID--Komoditas kakao harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah. Pasalnya, harga kakao kembali anjlok. Sebelumnya harga kakao pernah menyentuh sampai Rp100 ribu per kilogram. Namun harga kakao kembali turun hingga Rp80 ribu.
Sejak harga kakao tembus Rp100 ribu, petani bertambah semangat. Skema harga kakao melambung tersebut, membuat petani kembali menanam dan merawat kembali kebunnya yang pernah ditinggalkan.
Salah seorang pedagang, Hasma mengatakan sebelum hari raya idul adha harga kakao sudah mulai turun. Padahal sepekan sebelum lebaran masih bisa dibeli Rp100 ribu per kilogram. "Sekarang hanya Rp80 ribu untuk kakao yang sudah kering," katanya.
Demikian pula diungkapkan Adhar, salah seorang petani asal Kecamatan Ponre. Ia mengaku kecewa karena harga kakao turun.
"Makanya sekarang saya simpan dulu kakao yang sudah tua, padahal biasanya setiap pekan kami petik kakao. Sekarang sudah hampir 20 hari saya tidak petik, karena harganya turun. Nanti kalau sudah kembali mahal baru dipetik lagi. Karena ini mungkin pengaruh hari raya saja sehingga harga turun," ujarnya.
Adhar juga mengakui lahan kebunnya kembali ditanami kakao. Bahkan pohon kakao tumbuh besar kembali mendapat perawatan. "Sudah banyak petani kembali tanam kakao dan kebun yang sudah besar pohon kakaonya kembali dirawat setelah tidak dipelihara selama ini," katanya.
Ia juga mengaku menerima informasi dari petani jika sebelumnya tanam jagung kini fokus mengembangkan kakao. "Harga jagung murah dan kakao mahal," terangnya.