Negara Hadir berikan Jaminan Perlindungan untuk Tim PenyelamEvakuasi KMP Tunu Pratama Jaya

  • Bagikan

WATAMPONE, RADAR BONE, CO. ID--Jasa Raharja Group menunjukkan komitmennya dalam mendukung proses penanganan kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025 lalu. Sebagai bagian dari upaya
kemanusiaan dan tanggung jawab perusahaan, Jasa Raharja dan anak
perusahaannya, Jasaraharja Putera, telah menyalurkan santunan kepada keluarga korban serta memberikan perlindungan asuransi bagi tim penyelam yang terlibat dalam proses evakuasi.


Hingga 8 Juli 2025, Jasa Raharja Group telah menyalurkan santunan meninggal dunia kepada delapan ahli waris korban kecelakaan. Santunan diberikan kepada keluarga korban yang berdomisili di Banyuwangi sebanyak 6 orang, Probolinggo sebanyak 1 orang, dan Klungkung sebanyak 1 orang. Masing-masing ahli waris menerima total
santunan sebesar Rp125 juta, yang terdiri atas Rp50 juta dari Jasa Raharja dan Rp75 juta dari Jasaraharja Putera. Total santunan yang telah diberikan mencapai Rp1 miliar.


“Penyerahan santunan ini merupakan bentuk nyata komitmen kami dalam
memberikan perlindungan dasar bagi masyarakat, khususnya korban kecelakaan
angkutan umum. Santunan ini adalah hak setiap penumpang yang sah, sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan
Wajib Kecelakaan Penumpang. Jasa Raharja sebagai BUMN yang mewakili negara
bertanggung jawab untuk memastikan santunan tersalurkan secara cepat, humanis,
dan transparan,” ujar Rubi Handojo - Plt. Direktur Utama Jasa Raharja.
Selain membayarkan santunan kepada para ahli waris, Rubi Handojo menyampaikan
Jasaraharja Putera juga memberikan perlindungan asuransi bagi 50 penyelam yang
tergabung dalam Tim Penyelam Penyelamatan KMP Tunu Pratama Jaya. Setiap
penyelam mendapatkan jaminan asuransi berupa santunan kematian senilai Rp100
juta, biaya perawatan hingga Rp20 juta, serta santunan cacat tetap sebesar Rp100
juta.
Mengenai inisiatif ini, Rubi menyatakan, “Keselamatan dan keamanan para
penyelamat sama pentingnya dengan korban yang diselamatkan. Oleh karena itu,
Jasa Raharja Group merasa perlu untuk memberikan perlindungan bagi tim penyelam
yang bertugas di medan yang berisiko tinggi.”
Tak hanya dalam aspek finansial, Jasa Raharja Group juga menunjukkan
kepeduliannya melalui berbagai kegiatan lapangan, di antaranya adalah penyaluran
bantuan logistik berupa makanan bagi keluarga korban yang menunggu proses pencarian di lantai 2 Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi. Jasa Raharja juga aktif
mengikuti rapat harian bersama Tim Posko Gabungan yang dipimpin oleh Deputi
Operasional Basarnas, dengan melibatkan unsur TNI, Polri, BMKG, ASDP, dan
pemerintah daerah.
Dalam hal pendataan dan identifikasi korban, Jasa Raharja Group melakukan
kolaborasi lintas wilayah antara Kantor Wilayah Utama Jawa Timur dan Kanwil Bali.
Tim ini bekerja di dua titik utama, yaitu di Pelabuhan ASDP Ketapang dan ASDP
Gilimanuk, untuk memastikan akurasi dan sinkronisasi data korban, termasuk
melakukan pencocokan data manifest kapal dengan laporan keluarga korban serta
informasi dari perusahaan travel dan truk yang diduga mengangkut penumpang.
Selain itu, tim Jasa Raharja juga turut serta dalam proses penyerahan jenazah dari
Tim SAR Gabungan kepada pihak keluarga. Keterlibatan ini dilakukan bersama
jajaran Polresta Banyuwangi, Tim DVI, ASDP Ketapang, dan unsur pemerintah
setempat, sebagai bentuk empati dan pendampingan menyeluruh kepada keluarga
korban.
Melalui langkah-langkah ini, Jasa Raharja Group menunjukkan bahwa sinergi antara
perlindungan sosial dan kehadiran langsung di lapangan dapat memberikan dampak
nyata bagi masyarakat terdampak bencana transportasi.
Kami berkomitmen untuk terus hadir, baik secara fisik maupun melalui dukungan
perlindungan asuransi, dalam setiap peristiwa yang menyangkut keselamatan
masyarakat. Ini adalah bentuk nyata dari semangat pelayanan kami sebagai BUMN,
yang selaras dengan Asta Cita ke-8 Presiden Prabowo: “Negara harus melindungi
rakyat dari hulu ke hilir” tutup Rubi.

  • Bagikan