Sidak Di RSUD Pancaitana. Bupati Bone: Pelayanan Publik Utamakan Nyawa, Bukan Sekadar Administrasi

  • Bagikan

WATAMPONE, RADAR BONE, CO. ID--Suasana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Pancaitana Kabupaten Bone mendadak berubah tegang, Selasa, (15/07/2025).

Awalnya tidak ada yang menduga, orang nomor satu Kabupaten Bone, datang tanpa pemberitahuan. Niatnya hanya untuk menjenguk salah satu ASN yang sedang dirawat, namun pemandangan di depan ruang pelayanan membuat Bupati Bone tak bisa tinggal diam.

Raut prihatin tergambar jelas di wajah sang bupati ketika melihat puluhan orang mengantre di depan loket pendaftaran. Namun yang paling mencuri perhatiannya, seorang pasien rawat jalan tampak terbaring lemas di bak mobil pick up, menunggu giliran dipanggil.

Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman naik pitam saat melakukan inspeksi mendadak, tanpa basa-basi, Andi Asman langsung menegur para petugas pelayanan. Dengan nada tegas, ia mengingatkan bahwa nyawa tidak bisa menunggu administrasi.

“Orang ini sakit, seharusnya dilayani dulu. Administrasi bisa belakangan. Jangan sampai orang terbaring di mobil pick up, di dalam kan ada ruang tunggu yang lebih nyaman,” ucap Bupati, memecah keheningan antrean.

Ia juga memerintahkan agar pengantar pasien tidak perlu berdesakan masuk, cukup menunggu di luar untuk menghindari penumpukan. Namun untuk pasien dengan kondisi lemah, fasilitas di dalam rumah sakit harus siap menampung, memberi tempat layak sambil menunggu antrean.

Setelah itu, Bupati Asman langsung mengecek ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Di sana, ia kembali menemukan pasien yang butuh penanganan cepat. Tanpa ragu, ia memerintahkan petugas agar segera menindaklanjuti.

Selanjutnya, sidak berlanjut ke loket utama. Satu per satu prosedur pelayanan dicek. Bupati memastikan petugas benar-benar melayani masyarakat dengan sigap, tidak membiarkan warga menunggu terlalu lama hanya karena urusan administrasi.

Di hadapan sejumlah pegawai dan pengunjung rumah sakit, Andi Asman menegaskan pentingnya kedisiplinan dan kepekaan para tenaga medis. Ia memerintahkan agar IGD selalu siaga penuh setiap shift, terutama pada malam hari. Dokter jaga dan koordinator harus stand by di tempat, demi memastikan pelayanan tetap berjalan optimal.

“Saya tidak mau lagi dengar ada pasien yang terabaikan. Kesehatan dan keselamatan warga adalah prioritas. Kalau mau Bone sehat, pelayanannya juga harus sehat,” tegasnya.

Sidak mendadak ini menjadi pengingat keras bahwa di tengah keterbatasan fasilitas, empati dan kecepatan respon petugas kesehatan adalah kunci. Pesan Bupati Asman hari itu jelas: Pelayanan publik harus mengutamakan nyawa, bukan sekadar administrasi.

  • Bagikan