WATAMPONE, RADAR BONE, CO.ID--Viral di grup WhatsApp rekaman seorang warga yang mengaku melobi polisi agar melepas kerabatnya seorang terduga pelaku narkoba.
Rekaman berdurasi 4 menit 57 detik ini juga menyeret nama Kasat Narkoba AKP Aswar dalam dugaan transaksi haram tersebut.
"Kan mabbicaraka denre Kasat Narkobanya (Saya sudah bicara sama Kasat Narkobanya). Kan ceritanya Polda malai (Penangkapan oleh Polda). Kasat Narkobanya Bone mabbicaraka siapa tahu ada yang bisa dilobi-lobi," demikian bunyi rekaman tersebut.
Dalam rekaman itu, kerabat pelaku narkoba ini juga mengaku jika Kasat menyanggupi untuk bicara langsung dengan Polda.
"Taroka pale jolo mabbicara Polda (Biar pale dulu saya bicara sama Polda) karena ini pelaku sementara dititip di Polres. Ini tiga pelaku belum dimasukkan dalam sel, karena semalam saya telepon memang jangan dulu dikasih masuk di kantor, biarmi diluar dulu, siapa tahu nilai uang yang naminta bisa disanggupi," ucap si penelepon menirukan ucapan saat negosiasi dengan oknum yang disebutnya Kasat Narkoba.
Penelepon ini juga jelas menyebut tiga orang pelaku narkoba yakni Fandi, Maman dan Cambi. Diketahui ketiga orang ini merupakan warga Dua Boccoe. Maman yang disebut dalam rekaman tersebut diketahui merupakan pemilik bisnis service HP di Dua Boccoe.
Kasus ini sendiri hangat diperbincangkan warga Dua Boccoe pada 4 Januari 2025 lalu. Sejumlah warga mengaku heran karena ada penangkapan pelaku narkoba (Maman, Fandi, Cambi) namun tak berselang lama, ketiganya kembali beraktivitas normal.
"Maman sama Fandi, dirumah Maman ditangkap. Sementara ma servis HP ditangkap," ucapnya.
Dalam rekaman tersebut juga jelas disebutkan nominal uang yang diduga diminta oleh oknum petugas kepolisian. Nilainya mencapai Rp100 juta.
"Tapi saya lobi ini Kasat Narkoba, bilangka bisa kurang. Pak Kasat bilang sediakan saja uangmu Rp70 juta dalam satu paket atau tiga orang. Cuman saya lobi lagi siapa tahu bisa kurang," ucapnya suara dalam rekaman tersebut sembari mengaku punya hubungan keluarga dengan oknum diduga Kasat Narkoba Polres Bone.
Di rekaman tersebut juga disebutkan jika oknum petugas gabungan dari Polda yang melakukan penangkapan. Itupun informasinya disebutkan didapat dari Kasat Narkoba Polres Bone.
"Ini gabungan, coba bukan Polda, anggotaku saja ditangkap gampang diatur," ucapnya.
Dalam rekaman tersebut juga dibeberkan skenario agar pelaku bisa dilepas nantinya. Seolah olah tiga pelaku ini adalah 'Banpol' (Orang yang bertugas memberikan informasi ke polisi sekaitan adanya kasus kriminal di wilayahnya).
"Alasannya nanti Pak Aswar di Polda bahwa tiga oknum ini ada Banpol," tukasnya.
Disamping rekaman suara, juga beredar tangkapan layar berisi pesan whatsApp antara kerabat pelaku narkoba dengan oknum diduga Kasat Narkoba Polres Bone.
Dalam tangkapan layar tersebut jelas tertera nama pemilik nomor WhatsApp Pk. ASWAR. KASAT.
Jelas dalam tangkapan layar tersebut adanya lobi-lobi terkait nilai uang yang harus dibayar agar pelaku narkoba bisa dilepas. "Maksudku siap-siap maki dulu tambahannya 10 sappo, siapa tahu ada info minta tambahi. Suruh keluarga tidak ada cerita cerita supaya seolah olah adikta dibawa betul ke Polda Sappiseng," tulis pesan whatsApp diduga Kasat Narkoba Polres Bone saat keluarga pelaku narkoba memperjelas bahwa uang Rp70 juta sudah siap.
Kasat Narkoba Polres Bone, AKP Aswar yang dikonfirmasi media ini tegas membantah terlibat dalam kasus yang menyeret namanya tersebut.
"Izin saudaraku, ini tidak benar dan sementara juga sudah dilakukan investigasi oleh paminal. Tabe," demikian pernyataan singkat Kasat Narkoba Polres Bone.