Bone Percontohan Program IPDMIP Di Indonesia Timur, Besok Panen Perdana Di Lokasi Denfarm Padi Libureng

  • Bagikan

BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Program IPDMIP Kementerian Pertanian RI betul-betul dirasakan manfaatnya oleh petani di Bone.

Berkat penerapan teknologi sistem pertanian sensitif gizi terpadu tersebut, produksi padi petani juga meningkat drastis.

Sesuai jadwal, besok akan digelar panen perdana di lokasi denfarm padi Desa Mallinrung Kecamatan Libureng.

Panen perdana ini, bakal dihadiri langsung Kadis Pertanian Sulsel, Ir Imran Jausi dan Bupati Bone, HA Fahsar M Padjalangi.

Bupati Bone, HA Fahsar M Padjalangi mengatakan, pemerintah daerah menyambut baik dilaksanakannya peningkatan kinerja pertanian beririgasi secara terpadu dan partisipatif. "Ini menjadi peluang besar dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian yang mendukung pencapaian target pemerintah, dalam mewujudkan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," katanya.

Lanjut bupati, sebagai bukti keseriusan, Pemkab Bone pada Februari 2018 lalu, telah melakukan penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah, yang menjadi satu dasar jaminan kepastian bagi pemerintah daerah, dalam menganggarkan alokasi pendanaan untuk program pertanian ini di APBD.

"Semangat pemerintag daerah dalam melaksanakan program IPDMIP ini, tercermin dari aktifnya dinas-dinas terkait, untuk mengimplementasikan tahapan-tahapan yang perlu dipersiapkan sebagai bagian dari penguatan kelembagaan pengelolaan irigasi," ucapnya.

Sementara itu, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, HA Asman Sulaiman mengatakan, demfarm Padi Program IPDMIP bertujuan untuk melaksanakan demonstrasi penerapan teknologi sistem pertanian sensitif gizi terpadu.

Termasuk, memperluas jangkauan penerapan teknologi sistem pertanian terpadu yang direkomendasikan oleh petani pelaksana demfarm.

" Juga meningkatkan kemampuan petani dalam pengelolaan manajemen usaha tani secara bersama-sama dalam kelembagaan ekonomi petani," ucapnya.

Andi Asman menegaskan, IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.

"Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai program Nawacita Pemerintah Indonesia," tukasnya.

Andi Asman juga menyebutkan, kegiatan IPDMIP melibatkan Pemerintah Pusat melalui empat kementerian yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perencanaan dan Pembanguanan Nasional/BAPPENAS, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, serta melibatkan Balai/Balai Besar Wilayah Sungai dan Dinas-dinas terkait di Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi kegiatan IPDMIP.

Adapun lokasi Kegiatan IPDMIP di Kabupaten Bone lanjut Andi Asman meliputi Desa Wollangi Kecamatan Barebbo, Mallinrung Kecamatan Libureng,
Toddanh Jompi dan Wessa Kecamatan Bengo, Raja Kecamatan Lapri,
Taretta Kecamatan Amali, Sailong Kecamatan Dua Boccoe dan Dekko Kecamatan Ponre.

"Demfarm Padi merupakan salah satu kegiatan dalam Program IPDMIP berupa model pengembangan kelembagaan ekonomi Petani Secara Closed Loop melalui Demonstrasi Farm Inovasi Teknologi pada Tanaman Padi," ucapnya.

Yang patut membanggakan lanjut Andi Asman, kegiatan demfarm ini hanya dilaksanakan di tiga lokasi di Indonesia. Dan Bone, salah satunya. Termasuk Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.

"Ini merupakan suatu kebanggan bagi kita masyarakat khususnya petani di Kabupaten Bone, karena merupakan suatu kebanggaan dapat menjadi lokasi percontohan bagi kabupaten lain di Indonesia Bagian Timur dalam hal inovasi teknologi pada tanaman padi dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani," ucapnya.

Khusus di Desa Mallinrung lanjut Asman, luas lahan lokasi demfarm ini adalah 20 Ha, dengan jumlah petani pelaksana sebanyak 25 orang yang tergabung dalam kelompok tani MANDIRI.

Andi Asman menyebutkan, Kabupaten Bone memiliki lahan sawah seluas 118.703 Ha, terdiri dari lahan sawah irigasi seluas 45.022 Ha dan lahan sawah tadah hujan seluas 73.681 Ha.

"Adapun jumlah kelompok tani yang ada di Kabupaten Bone sampai saat ini tercatat sejumlah 6.290 kelompok. Untuk mendampingi kelompok tani dengan jumlah yang cukup besar tersebut kita hanya memiliki Penyuluh Pertanian sebanyak 291 orang, yang terdiri dari Penyuluh Pertanian PNS 63 orang, Penyuluh Pertanian PPPK 84 orang, THL-TB PP 8 orang, dan Penyuluh Pertanian Swadaya 139 orang, sehingga sangat diperlukan penambahan tenaga Penyuluh Pertanian," tukasnya.

  • Bagikan