Parah, Hanya Karena Bahan Bakar Puskesmas Bulupoddo Tolak Antar Pasien, Pasien Kritis Hingga Meninggal

  • Bagikan

SINJAI, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Sungguh miris pelayanan kesehatan di Puskesmas Bulupoddo.

Hanya karena bahan bakar, puskesmas ini menolak mengantar pasien yang sedang kritis.

Peristiwa memilukan ini dialami warga Lamatti Riattang Kabupaten Sinjai Husni (33) yang hendak mendapatkan fasilitas ambulance dari pihak puksesmas Kecamatan Bulupoddo.

"Kami sangat kecewa kepihak Pemerintah Kabupaten Sinjai, setelah keluarga kami dalam keadaan panik karena salah satu keluarga kami sakit butuhkan pertolongan medis dan meminta ingin difasilitasi mobil untuk menjemput keluarga kami yang sakit dirumah. Malah pihak puskesmas membalasnya dengan wajah kecut bahwa pelayanan saat ini tidak ada dan bahan bakar mobil ambulance terbatas," ungkapnya.

Kemudian Husni melanjutkan, akibatnya keuarganya bernama Dahlia (Almarhum) tidak bisa diselamatkan.

"Sebelumnya keluarga kami Dahlia (Almarhum) masih sempat berbicara dengan kami dengan kondisi mafas yang sesak,bahkan meminta agar diobati. Karena hujan sehingga kami tidak berinisiatif memboncengnya pakai motor. Pihak keluarga sudah berusaha meminjam mobil ambulance namun tidak dipinjamkan," ucapnya.

Husni mengatakan, seandainya pihak puskesmas meminjamkan ambulance, mungkin keluarganya masih bisa diselamatkan.

"Yang namanya ajal memang sudah ditentukan. Kami tahu bahwa saudara kami mengalami sesak nafas dan kolestrol tinggi dan bahkan kami lama bicara dengan Dahlia (almarhum) bahkan meminta untuk diobati. Sempat menunggu lama berharap mobil ambulance datang menjemput, tetapi harapan itu sirna," ujarnya menceritakan kejadian memilukan itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr Emmy Kartahara Malik membenarkan adanya penolakan pemintaan warga terkait meminjam mobil Ambulance hanya karena alasan anggaran operasional terbatas.

dr Emmy menyayangkan sikap petugas kesehatan yang tidak memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

"Petugas kami seharusnya tidak menyampaikan hal tersebut. Harusnya ketika ada warga meminta pertolongan, langsung dilayani. Termasuk memastikan apakah pasien perlu dirujuk atau bagaimana. Tidak adanya bahan bakar, harusnya tidak menjadi alasan untuk tidak terjun ke pasien dulu untuk melakukan pemeriksaan awal," kata dr. Emmy, Jumat (30/12/2022).

Pihaknya mengaku bakal mengevaluasi kinerja seluruh jajaran Dinkes di seluruh Puskesmas agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masyarakat.

"Kami menyampaikan permohonan maaf kami atas kejadian ini kepada keluarga almarhum. Kedepan kami akan melakukan pembinaan kepada seluruh pelayanan di Puskesmas. Mudah-mudahan kedepan kejadian ini menjadi pembelajaran buat kita semua," jelasnya.

*

  • Bagikan