BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--BRI Kantor Cabang Watampone menanggapi surat terbuka yang dilayangkan nasabahnya atas nama Djasdar.
Pemimpin BRI Kantor Cabang Watampone
Eli Sanjoyo melalui keterangan tertulis yang dikirim ke redaksi RADARBONE.FAJAR.CO.ID mengaku, jika nasabah atas nama Djasdar merupakan nasabah dari BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bone Trade Center, Watampone yang memiliki fasilitas pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR) senilai Rp900 juta dan KUR senilai Rp300 juta pada tahun 2010 dengan status pembayaran macet.
BRI mengaku telah melakukan mediasi dan diketahui nasabah tidak dapat melakukan penyelesaian terhadap semua kewajibannya.
"BRI telah mengambil langkah hukum terukur dengan melakukan lelang eksekusi melalui lembaga Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ( KPKNL) pada tanggal 12 Maret 2014 dengan nilai lelang sebesar Rp1.102.620.000 (satu miliar seratus dua juta enam ratus dua puluh ribu rupiah) sebagai penyelesaian atas fasilitas kredit macet KPR nasabah An. Djasdar," katanya.
Kemudian lanjut Eli, BRI telah menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib untuk diselesaikan secara hukum melalui ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
"BRI memastikan bahwa telah melaksanakan seluruh proses lelang dan eksekusi atas aset nasabah tersebut telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," sebutnya.
BRI lanjutnya, dalam aktivitasnya senantiasa mengedepankan Good Corporate Governance (GCG) dan prisnsip Prudential Banking Activity sesuai dengan ketentuan perundang – undangan.
Diberitakan sebelumnya, sudah 9 tahun pasca kasus dugaan transaksi yang direkayasa yang diduga melibatkan oknum karyawan bank plat merah tersebut.
Meski Djasdar dinyatakan menang praperadilan di Pengadilan Negeri Watampone, namun hak yang dituntut tersebut tak kunjung ada penyelesaian.
Djasdar pun, terpaksa mengirim surat terbuka ke PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero tbk
*
