Keseruan Pengurus IKA Unhas di Gusung Tallang, Berendam dan Nikmati Ikan Segar

  • Bagikan

MAKASSAR, RADARBONE.FAJAR.CO.ID–Ketua Umum IKA Universitas Hasanuddin Andi Amran Sulaiman bersama jajaran pengurus pusat berekreasi ke Pulau Gusung Tallang untuk berendam dan bakar-bakar ikan.

Rekreasi untuk lentur-lentur otot dan pikiran ini juga diikuti Ketua IKA Maros H.A.S Chaidir Syam, Sekjen Yusran Jusuf, Ketua Harian Rahman Pina, Direktur Eksekutif Salahuddin Alam dan puluhan pengurus lainnya.

Amran Sulaiman tampak turut berendam bersama pengurus, ikut bercanda dan memimpin lomba-lomba khas perairan, seperti lomba mencari koin, lomba lari di perairan dangkal dan lomba daya tahan menyelam.

“Bagi dua kelompok. Satu yang sebelah kiri, lainnya di kanan,” kata Rahman Pina sambil mengangkat tangan memberi batasan.

“Langsung saja, tidak perlu berkelompok,” sergah Sawal, yang didukung oleh yang lain.

Politikus Partai Golkar itu pun mengalah. “Susah dilarang ka sanging senior bla,” kata Rahman Pina sambil tersenyum

Jumlah peserta yang ikut lomba tahan nafas dalam air pun dihitung untuk memastikan jumlahnya karena siapa tahu ada peserta menyelam sambil menahan nafas tidak muncul.

“Siip jumlahnya pas 17 orang. Yang lain minggir,” teriak Rahman Pina.

Semua peserta bersia-siap. Ada yang seperti Ichi Indrawan mulutnya komat-kamit, baca doa, ada juga yang mengincar posisi terbaik, seperti Ady Ansar, politikus Partai Nasdem yang mengambil ancang-ancang “simallung” di air yang dalam dan agak jauh dari peserta lain.

“Jangan mengaku putra Selayar kalau tidak kuat menyelam,” kata Sawal menyemangati Ady Ansar, yang biasa disapa Bupati Selayar.

Ady Ansar belum beruntung karena kepalanya lebih awal muncul dibanding peserta lain.

Anggota DPRD Sulsel itu salah perhitungan karena tekanan air untuk mengapungkannnya ke atas makin kuat jika di perairan lebih dalam. “Lewatki pak Bupati,” teriak yang lain.

Yang tak kalah serunya adalah lomba lari dalam air atau berenang sejauh 30 meter.

“Batasan berenang lurus dengan tangan saya. Boleh berenang boleh juga berlari. Terserah,” kata Ketum. yang turut berendam dan basah-basahan mengatur peserta lomba.

Ketum Andi Amran turun tangan mengatur peserta karena yang ikut lomba tergolong lihai, maksudnya sulit diatur dan kalau ada peluang bermain curang akan mereka manfaatkan. Jekkong sedikit yang penting menang.

Peserta lomba ini antara lain Yarifai Mappeaty, Kahar Gani, Mulawarman, Ilham Rasyid, Sudirman Numba, Suharman, Ichi, Irwan Ade Saputra, Sawal Arif, Ady Ansar, Eki, dan Mursalim.

Pesertanya sekira 15 orang .Di garis finish ada Salahuddin Alam alias Sala sebagai eksekutor terakhir yang menentukan pemenang.

“Nomor satu kak Fai, selanjutnya Kahar, Ady, Ilo,” kata Sala, sambil menghindari protes.

Fai, sapaan karib Yarifai yang pertama masuk finish diprotes karena terlihat beberapa saat berlari di pinggiran pantai yang berair dangkal, kemudian berenang setelah mendekati finish.

“Curang kak Fai, dia lari-lari baru berenang. Eh..tiba-tiba adami di depanku,” protes Ade sengit, namun tidak digubris oleh Sala.

“Namanya usaha,” kata Fai, seolah menjelaskan adagium pada kompetisi politik, lebih baik menang curang daripada kalah terhormat.

Begitu pun pada lomba mencari koin dan menyelam. Semuanya diprotes. Bahkan empat juri yang bertugas mengawasi dari bibir pantai dikejar dan disiram air laut.

Namanya lomba antar alumni, apalagi sesama pengurus, panitia atau juri selalu jadi tumpahan ketidakpuasan.

Padahal panitia yang terdiri prof Yusran, Andi Irwan Patawari, Soewarno dan Rahman Pina sudah bekerja rapi dan tegas. Peserta tetap curiga ada konspirasi alumni Sospol di dewan juri.

Akan tetapi, jangan salah persepsi, salah tafsir apalagi salah menyimpulkan karena kegiatan kumpul-kumpul ini bersifat hiburan atau keakraban antar-pengurus

Jangan pula membayangkan mereka yang protes mengeluarkan kata-kata seperti isi kebun binatang, atau bersilat lidah dengan mata melotot dan urat leher tertarik kencang seperti melihat hantu.

Juri dan peserta hanya heboh-heboan, guyon-guyonan, protes sembari berhore-hore. Ini adalah pelampiasan andrenalin yang sengaja dibuatkan arena.

Makanya semua maklum dan tidak mengherankan kalau di setiap lomba panitia/juri selalu saja dikerubuti oleh peserta yang mengaku pemenang. Semua peserta angkat tangan mengaku pemenang.

CEMPLUNGKAN MULAWARMAN

Berendam dan rekreasi pantai disertai lomba ini membuat pengurus makin bersemangat karena lomba dipimpin langsung oleh Ketua Umum Andi Amran Sulaiman. Apalagi diawali atau dibuka dengan pencemplungan Mulawarman ke laut.

Proses pencemplungan Kak Mul, begitu senior ini akrab disapa, tidak mudah sehingga diakali dengan ‘kode-kode’ berupa lirikan mata antara Sala, Ichi dan lainnya.

Gerakan senyap dan sedikit tipu-tipu dilakukan karena wartawan senior itu mampu meloloskan diri dari jebakan pada upaya pencemplungan sebelumnya.

Akibat kegagalan itu, sekira sejam Kak Mul bersembunyi, cokko-cokko ke lokasi yang jauh. Ia sadar bahwa dirinya menjadi incaran untuk “dijebloskan” ke laut. Apalagi ada yang iseng menyiapkan bonus bagi yang berhasil.

Wartawan senior tiga jaman yang digelari “si kancil” karena kelincahannya memburu nara sumber berjaga-jaga dengan menghindari kerumunan yang bisa menjebakan.

Tapi kali ini (setelah menghindar sekira satu jam) Kak Mul tak menyangka kalau dirinya masih menjadi target. Ia kemudian duduk manis berdekatan dengan Ketum.

Tanpa dikomando (hanya kode-kode mata) Sala, Ammank, Ichi dan lainnya serentak bergerak, memepet dan mengangkat Kak Mul yang sekuat tenaga menghindar sambil meronta. Ammank pun dibuatnya jatuh bangun meredam “amukannya.

Namun Kak Mul pelan-pelan mengalah dan tak berdaya setelah mengetahui orang-orang yang membopongnya semakin dekat ke laut.

Kak Mul pun pasrah dan rela dan tampak ikut tertawa dan terhibur dengan perlakuan Sala cs.

Di dalam air, Mulawarman memperlihatkan kepalanya yang berambut tak subur, terutama di bagian depan yang selama ini disembunyikan di balik topi.

Akhirnya Sala, Ammank, Eki, Ichi, Suwardi, Kahar Gani, Ahmad Basir, Ilham Rasyid, dan Syahdar bersama Kak Mul tertawa-tawa setelah sama-sama nyemplung ke laut. Apalagi aksi ini menjadi tontonan semua pengurus dan alumni.

Gusung Tallang atau Pulau Lae-Lae Kecil, Gusung Lae-Lae Caddi adalah sebuah pulau kecil yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde, perairan Selat Makassar.

Secara administratif GusubgvTallang masuk pada wilayah Kelurahan Lae-Lae, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.

Pulau berpasir putih ini juga berfungsi sebagai pemecah ombak yang menuju ke daratan di kawasan merupakan Pelabuhan Soekarno Hatta. Di sisi luar pulau ini telah dipasang beton-beton (breakwater) yang menahan dan memecah ombak sebelum tiba di pantai. (***)

  • Bagikan