Buka Pelatihan PL-KUMKM, Sekda Luwu Utara: Upaya Wujudkan Basis Data Tunggal

  • Bagikan

LUWU UTARA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu Utara menggelar Pelatihan Petugas Pendataan Lengkap Koperasi dan UKM (PL-KUMKM 2023), kegiatan ini dibuka langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara, Armiadi di Hotel Remaja, Masamba. Senin (04/09/2023)

Hadir bersama Sekda, perwakilan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Prayitno, dan Kepala BPS Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data lengkap atas seluruh pelaku dan unit usaha/Perusahaan yang berada dalam wilayah Negara Indonesia, termasuk Luwu Utara.

Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara,Armiadi menjelaskan, sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu data Indonesia, kementrian Koperasi dan UKM tengah berupaya mewujudkan Basis Data Tunggal Koperasi dan UKM untuk berbagai keperluan kebijakan.

Olehnya itu, kata Armiady, atas Instruksi Presiden, Badan Pusat Statistik (BPS) diamanahkan untuk membantu kementrian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) mempercepat penyediaan basis data Tunggal Koperasi dan UMKM.

" Semua data yang diperoleh nanti, Insya Allah bermanfaat dalam memberikan gambaran tentang performa dan struktur ekonomi nasional, baik menurut wilayah, lapangan usaha, maupun skala usaha pada lingkup wilayah pendataan. Sehingga dapat dijadikan acuan untuk berbagai kebijakan, baik kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," kata Armiadi.

Menurutnya, keberhasilan kegiatan ini sangat ditentukan oleh kemampuan petugas lapangan dalam mengidentifikasi keberadaan suatu unit usaha dan menggali keterangan atau informasi lainnya dari para responden di lapangan.

"Saya berharap kepada peserta pelatihan untuk selalu semangat dalam mengikuti pelatihan ini, pahami dengan baik, dan jangan malu bertanya, jika ada hal yang belum dipahami kepada Instruktur Pelatihan" tutur Armiadi.

"Ikuti pelatihan sampai tuntas, semua penting, jangan sampai ada sesi yang kita lewatkan. Lakukan diskusi dengan instruktur terkait kasus-kasus yang benar-benar dihadapi di lapangan. Bangun hubungan yang baik dengan instruktur sehingga komunikasi dapat terjalin baik pada saat pelatihan maupun nanti pada saat pelaksanaan lapangan" tegas Armiadi. (*)

  • Bagikan