Miris Warga Dua Desa di Kajuara Terisolir, Siswa Harus Pakai Perahu ke Sekolah

  • Bagikan

BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID–Warga dua desa di Kecamatan Kajuara terisolir akibat jembatan gantung yang menjadi satu-satunya akses masyarakat di desa itu putus.

Yang miris, siswa yang hendak ke sekolah terpaksa menggunakan perahu. Videonya pun viral di media sosial.

Diketahui, jembatan Polewali Desa Polewali Kecamatan Kajuara usianya sudah uzur. Dibangun sejak tahun 1994.

Jembatan ini runtuh Jumat malam 5 Agustus 2022 dan nyaris merenggut belasan nyawa.

Peristiwa itu bermula saat rombongan warga mengantar kerabatnya yang sakit. Warga yang sakit tersebut hendak dibawa ke Puskesmas Kajuara.

Dalam rombongan tersebut ada Kepala Desa Polewali, Hamrun. Saat warga yang sakit tersebut sudah diseberangkan, kepala desa bersama belasan warga lainnya kemudian menyusul. Namun saat sampai ditengah, jembatan ini tiba-tiba bergoyang dan ambruk. Sang kades dan belasan warga lainnya tercebur ke sungai. Beruntung cepat dievakuasi.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bone, Bustanil Arifin Amry mengatakan, jembatan ini memang sudah tidak layak. “Bukan lagi harus diperbaiki, tetapi harus diganti,” katanya.

Ia mengaku ada ratusan warga di dua desa yang bergantung dari jembatan gantung ini. Desa yang dimaksud yakni Desa Polewali dan Mallahae. “Untuk ke ibu kota kecamatan, akses terdekat harus melewati jembatan ini. Ada jalur lain lewat Gona cuman jaraknya sangat jauh. Apalagi ruas Gona juga sementara ditutup karena sementara ada pengerjaan jalan beton,” ucapnya.

Bustanil juga menegaskan, soal anggaran, dana Belanja Tak Terduga (BTT) bisa dialihkan kesana.

“Masih banyak dana APBD yang bisa digunakan. Salah satunya, BTT,” kuncinya.

*

  • Bagikan