Panen Perdana IP400 di Bukaka, Satu Hektar Hasilkan 11,2 Ton Gabah

  • Bagikan

BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bone, HA Asman Sulaiman menghadiri panen perdana IP400 di Kelurahan Bukaka Kecamatan Tanete Riattang, Kamis 7 Juli kemarin.

Kadis Asman terlihat sumringah melihat hasil panen petani. Untuk satu hektar, petani menghasilkan gabah hingga 11,2 ton. Diketahui, Kelurahan Bukaka sudah dua kali melakukan panen perdana IP400.

Kadis Asman mengaku, program IP400 merupakan solusi meningkatkan kesejahteraan petani. Ia menyebutkan, luas lahan untuk program IP400 di Bone mencapai 3 ribu hektar lebih. "Program IP400 ini serentak di 27 kecamatan. Prinsipinya, program ini harus serentak. Terpadu, terintegrasi dan tuntas. Insya Allah jika program IP400 ini berjalan dengan baik, maka pasti akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani kita," ucapnya.

Kadis Asman juga mengapresiasi peran penyuluh yang terus melakukan pendampingan ke petani. "Tentu ada reward juga bagi penyuluh yang berhasil membawa wilayahnya menjadi percontohan IP400," tegasnya.

Kadis Asman pada kesempatan itu juga banyak menyerap aspirasi dari kelompok tani sekaitan kendala yang ditemui pada pelaksanaan program IP400. "Memang untuk suksesnya program ini harus diperhatikan sarana irigasi, ketersediaan benih dan ketepatan waktu tanam.," ucapnya.

Kadis Asman juga menegaskan akan terus berupaya mengatasi keluhan petani terkait pupuk subsidi.
Mulai dari melobi pusat agar kuota pupuk untuk Bone ditambah hingga mengedukasi petani untuk beralih ke pupuk organik.

Menurut mantan Camat Barebbo program IP400 menjadi salah satu solusi mengurangi ketergantungan petani akan pupuk subsidi. Ketika produksi padi meningkat dan petani bisa panen empat kali dalam setahun, maka secara otomatis pendapatan petani juga akan meningkat.

"Misalnya kita ambil contoh, petani yang baru-baru panen ini. Dia bisa menghasilkan 11,2 ton per hektar untuk sekali panen. Jadi kalau empat kali panen setahun, tentu pendapatannya meningkat dan tak perlu lagi disubsidi pupuknya. Jatahnya bisa dialihkan ke petani lain," tukas Andi Asman.

*

  • Bagikan