34 Puskesmas di Bone Dinilai Layak Terapkan BLUD

  • Bagikan

WATAMPONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID

- Kesehatan adalah salah satu bidang layanan dasar masyarakat yang dituntut semakin optimal dan mengedepankan efesiensi.

Makanya, sebanyak 38 pusat kesehatan masyarakat (Piskesmas) juga rumah sakit di Kabupaten Bone ditekankan untuk menerapkan nadan layanan usaha daerah (BLUD) sebagai upaya optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

Khusus untuk puskesmas, Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Bone sebelumnua telah menggelar bimbingan teknis untuk 34 pialwsmas yang ditarget menerapkan BLUD mulai Januari mendatang.

Tahapan berikutnya adalah dilakukan penilaian substantif, teknis dan administratif dari stakeholder berwenang dalam hal ini organisasi perangkat daerah terkait.

Hasil penilain pun dipaparkan dalam Rapat Penilaian Penerapan BLUD yang digelar Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Bone, Jumat, 16 Desember kemarim di Helios Hotel, Jl Langsat, Kelurahan Macege Kesamatan Tanete Riattang Barat.

Dibuka langsung Sekda Kabupaten Bone, Drs H Andi Islamuddin, MH didampingi Inspektur dan Kabag Perekonomian.

"Jadi Rapat Penilaian kali ini merupakan pemaparan kesimpulan akhir untuk mengetahui apakah 34 puskesmas layak atau sudah siap menerapkan pelayanan BLUD, " terangnya.

Lebih lanjut, Islamuddin mengungkapkan terdapat lima indikator penilaian yang dilakukan yakni pernyataan visi-misi, gambaran strategi dan arah kebijakan, rencana rogram dan kegiatan, rencana keuangan dan prigram layanan, serta pengesahan kpala daerah dalam bemtuk perkada.

Dipandu Kabag Prekonomian, Dra Hj A Yuliati, MH, para penilai pun memaparkan hasil penilaiannya secara bergantian.

Kepala Bappeda Kabupaten Bone, Dr Ade Fariq Ashar yang menjadi pemapar pertama mengungkapkan, pihaknya melakukan penilaian adminstratif secara objektif.

"Dari 34 puskesmas yang kami nilai, masing-masing ada kelebihan dan kelemahan. Misalnya saja penajaman isu strategis dalam dokumen renstra belum terukur, serta relevansi permasalahan program belum kuat.

Namun, secara umum kata Ade, 34 puskesmas itu siap menerapkan pelayanan BLUD.

Begitu pula yang dipaparkan Kabid Akuntansi BKAD, Daramatasia bahwa sebelim melakukan penilakan pihaknya melakukan asistensi.

" Prognosis laporan keuangan puskesmas harus disesuaikan dangan standar akuntansi dan daripenilaian laporan keuangan rata-rata nilai 7, " terangnya.

Masalah lain yang harus dipenuhi Puskesmas menuju BLUD yakni masih ada beberapa puskesmas yang belum memiliki tenaga penyusun laporan keuangan dari pendidikan ekonomi dan akintansi, begitu juga untuk pengadaan barang dan jasa.

Kendala ini bisa diatasi dengan pengangkatan tenaga kontrak maupun menggunakan jasa pengadaan barang jasa dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.

  • Bagikan