Keren, Dengan Pupuk Organik Petani di Dataran Tinggi Tellu Limpoe Hasilkan Gabah Kering 17,4 Ton Perhektar

  • Bagikan

BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Penggunaan pupuk organik terbukti ampuh meningkatkan produksi padi di Kabupaten Bone.

Pengambilan hasil ubinan kelompok Mangkok Tani Kecamatan Tellu Limpoe, produksi padi di Bone mencapai 17,408 ton perhektar.

"Alhamdulillah, serasa tidak percaya bersama KSK, PPL, Ketua Kelompok tani dan anggota dan dan ustad juga hadir melakukan pengambilan ubinan di IP 400 var inpari 42 serta diadakan pengurangan sampel ubinan sebanyak 3x,dengan perlakuan dosis pupuk npk 300kg/ha dan urea 150kg/ha dan ditambah penyemprotan PPC MO plus dapat menghasilkan hasil ubinan berat pertama10,90 kg, yang kedua, 10.90 kg dan yang ketiga seberat 10.88 kg. Maka berat terendah yang diambil setara dengan 17,408 ton perhektar," kata Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaiman.

Andi Asman mengatakan, dengan kombinasi pupuk Organik Cair Mo Plus dan non organik, terbukti mampu meningkatkan produksi padi.

"Ini juga bisa menjadi pintu bagi petani mengurangi ketergantungan pupuk non organik," tukasnya.

Diketahui, berkat program yang ditelurkan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, produksi padi petani terus menunjukkan hasil memuaskan.

Bahkan pada panen untuk musim gaduh tahun ini, berhasil mencatat rekor produksi padi terbesar di Bone, mencapai 19,7 ton perhektar.

Hasil panen yang positif ini, diraih Kelompok Tani Sipakainge Desa Lebbae, Kecamatan Ajangale.

"Tadi pengambilan ubinan padi Poktan Sipakainge Desa Lebbae Kec.Ajangale bersama tim kabupaten, KSK dan PPL. Alhamdulillah, dengan luas lahan 0,80 Ha, Varietas CL 220, produksinya mencapai 19,7 ton perhektar dengan berat Ubinan: 11,92 Kg," ucapnya.

Sebelumnya juga telah dilakukan pengambilan ubinan yang dilakukan oleh kelompok tani Sabar Menanti Desa Awang Cenrana, Kecamatan Cenrana bersama Koramil. Benih yang ditanam pada lahan tersebut merupakan program Benih Mandiri dan ubinan yang diperoleh sekitar 10,6 kilogram setara dengan 16 ton per hektare.

"Alhamdulillah, saya selaku Kadis TPHP (Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan) tentu cukup puas dengan hasil yang dicapai petani. Saya masuk di Dinas TPHP motivasi utamanya memang untuk mewujudkan kesejahteraan petani," tegas Kadis TPHP Bone, H Andi Asman Sulaiman.

Andi Asman menyebutkan, sektor pertanian di Bone menjadi penopang utama perekonomian di daerah ini.

Ia menyebutkan, peningkatan produksi padi di Bone tidak lepas dari dukungan ketersediaan benih unggul bersertifikat yang merupakan bantuan pemerintah pusat dan bantuan Gubernur Sulsel melalui program Mandiri Benih Sulsel.

  • Bagikan