Pertama di Bone, Absensi di Dinas TPHP Lewat Handphone

  • Bagikan

JAKARTA, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTHP) Kabupaten Bone terus melakukan terobosan, bukan hanya dalam hal mekanisasi pertanian, tapi juga dalam hal kedisiplinan personil.

Kadis TPHP Kabupaten Bone, H Andi Asman Sulaiman SSos MM berpikir, selain mekanisasi pertanian, untuk meningkatkan produksi, hal utama lainnya yang harus dikedepankan adalah membangun kedisiplinan personil.

"Paling pokok, seluruh jajaran Dinas TPHP hadir dan memberi warna, dimanapun tanpa diminta, serta mengetahui bidang tugasnya masing-masing. Pelan-pelan, kesadaran itu kami bangun sekarang ini," paparnya.

Hal itu ditegaskan kepada Radar Bone melalui telepon, di mana saat ini dalam perjalanan ke Jakarta untuk persiapan umrah bersama keluarga besarnya.

Walaupun sedang cuti ibadah, masih menyempatkan waktu untuk menyampaikan program-program kerjanya.

Kembali ke soal kedisiplinan kerja, Dinas PTPH melakukan terobosan baru, dan mungkin pertama dilakukan OPD di Bone, yakni peralihan penggunaan fingerprint --mesin check lock absensi seluruh penyuluh pertanian di desa-desa.

"Jadi, penyuluh-penyuluh itu, tidak terbuang lagi waktunya, hanya untuk bolak-balik check lock ke kantor, karena dengan aplikasi yang disiapkan ini, absensinya masing-masing langsung di handphone," terang Andi Asman.

Dengan demikian, katanya lagi, sangat memudahkan dan efesiensi waktu. Jadi, para penyuluh bisa lebih fokus menangani atau melakukan pendampingan terhadap wilayah binaannya.

"Untuk diketahui, 6.000 lebih kelompok tani di Bone. Tentu ini perlu tenaga ekstra untuk menanganinya. Jadi, salah satunya penyuluh harus fokus secara totalitas," ujanya.

Selain dalam hal tersebut di atas, dalam merekrut penyuluh saat ini, tidak main-main. Karena sasarannya jelas, bagaimana mereka bisa mendukung upaya sebagai daerah penghasil produksi beras tertinggi di Indonesia.

"Baru-baru ini, kami merekrut penyuluh honorer alumni STPP Kementan RI sebanyak 21 orang dan langsung diberi pembekalan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Kami bekerja sama dengan Yon Armed 21 105 /Tarik/Kawali di Lappacenrana," ungkap A Asman yang juga mantan Kadis Ketahanan Pangan Bone itu.

Sementara itu, terobosan-terobosan yang dilakukan jajarannya itu, sebagai wujud dalam penguatan sebagai OPD SAKIP dan Reformasi Birokrasi (RB) dengan nilai A. Dan, semua itu, kata dia, dituangkan dalam bentuk dukungan sarana pendukung, salah satunya mekanisme penyelenggaraan berbasis teknologi.

"Jadi, di Dinas TPHP sudah berbasis teknologi, seperti akurasi data melalui aplikasi yakni Pertanian Satu Data Sistem Jaringan Terintegrasi, atau biasa kami singkat menjadi Prada Sejati," jelasnya seraya menambahkan, semua itu dilakukan tanpa biaya alias kreatifitas termasuk server yang digunakan saat ini.

Sekadar gambaran, saat ini total penyuluh di bawah lingkup Dinas PTPP srbanyak 341 orang, yang terbagi penyuluh PNS 59 orang, penyuluh PPPK 82 orang, penyuluh Tenaga Harian Lepas (THL) 7 orang, penyuluh swadaya 139 orang, penyuluh honor 54 orang.

"Target kami, minimal 1 penyuluh disetiap desa/kelurahan," kunci kakak kandung Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman itu. (*)

  • Bagikan