Pengendalian Inflasi, Bone Masuk 10 Besar Terendah Nasional

  • Bagikan

BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kabupaten Bone berhasil menekan laju angka inflasi di daerah ini. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara Hybrid dalam rangka membahas langkah kongkret pengendalian Inflasi di daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri dari Sasana Bhakti Praja dan dihadiri Wakil Bupati Bone, Kapolsek, Danramil, BPS, Bulog serta perangkat daerah terkait di Lateya Riduni, 15 Mei 2023.

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah daerah diminta melakukan agenda aksi untuk antisipasi dan adaptasi El Nino sesuai kategori dan kondisi daerah serta melaksanakan upaya penanganan inflasi daerah melalui Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif dengan secara rutin melaporkan upaya tersebut ke Kemendagri melalui aplikasi pengendalian inflasi Kemendagri.

Kondisi inflasi Kabupaten Bone pada April 2023, tercatat sebesar 0,25% (mtm) terhadap bulan sebelumnya, dan tingkat Inflasi Tahun ke Tahun (April 2023 terhadap April 2022) tercatat turun dari bulan sebelumnya dari 4,87% (yoy) menjadi 3,87% (yoy). Inflasi tahunan tersebut menempatkan Kabupaten Bone sebagai salah satu Kabupaten se Indonesia yang nilai inflasinya memenuhi sasaran inflasi nasional 3±1% (yoy).

"Alhamdulillah, kita (Bone) masuk 10 besar terendah untuk tingkat kabupaten seluruh Indonesia. Tingkat inflasi kita di angka 3,87. Inflasi tahun ke tahun. Di bawah nasional 4,43, dan provinsi 4,81," kata Dra. Hj. Andi Yuliati, M.Si, Plt. Kabag Ekonomi Setda Bone yang juga Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone.

Lebih jauh Yuliati mengungkapkan penurunan angka inflasi ini tidak terlepas dari intervensi yang dilakukan pemerintah daerah dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah pasar murah. "Pasar ini murah dilaksanakan sejak Ramadan. Pasar murah ini memang instruksi presiden," beber Yuliati.
Selain pasar murah, sambung Yuliati, pemerintah daerah melalui beberapa organisasi perangkat daerah juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Seperti bantuan penyaluran bantuan kepada Paggandeng (Penjual ikan menggunakan sepeda/motor) melalui Dinas Perhubungan. Kemudian penyaluran bantuan untuk Pajjujung melalui Dinas Perikanan. Selanjutnya bantuan bibit sayur hingga penyaluran bantuan dari pusat berupa beras bersama melalui Bulog kerjasama Dinas Sosial, dan penyaluran bantuan peralatan UMKM melalui Dinas Perindustrian. "Tahun lalu kita di atas target nasional. Sekarang di bawah nasional," kunci Yuliati.

  • Bagikan