RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Pimpinan Bawaslu RI, Lolly Suhenti akan memantau langsung jalannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kelurahan Bajoe.
Ketua Bawaslu Bone, M Alwi menegaskan, pelaksanaan PSU di dua TPS tersebut menjadi atensi Bawaslu RI.
"Karena memang tingkat kerawanannya sangat tinggi. Olehnya itu, pimpinan Bawaslu RI akan hadir langsung di Bone memantau pelaksanaan PSU di TPS tersebut," ungkapnya, Kamis 22 Februari 2024.
Bawaslu kata Alwi, juga akan memperketat patroli pengawasan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menggelar PSU. Diketahui, Bawaslu Bone merekomendasikan tiga TPS untuk dilakukan pemungutan suara ulang. TPS dimaksud, masing-masing dua TPS di Kelurahan Bajoe dan satu TPS di Desa Tarasu Kecamatan Kajuara.
Ketua Bawaslu Bone, M Alwi menyebutkan, tiga TPS tersebut masuk zona merah politik uang. Bawaslu kata Alwi menemukan adanya dugaan kecurangan yang massif di tiga TPS tersebut
Bawaslu menemukan adanya dugaan kecurangan pada proses pemungutan suara. Kecurangan dimaksud, yakni adanya warga yang ditemukan mencoblos di dua TPS berbeda.
"Ada warga yang mencoblos bukan domisili di TPS itu. Dan kita temukan, warga ini sudah menyalurkan hak pilihnya di TPS lain," kata Alwi.
Alwi mengatakan, surat suara yang dicoblos, adalah surat suara yang pemilihnya tidak lagi berada di kelurahan dan desa tersebut alias merantau.
"Ini yang kemudian kami rekomendasikan untuk dilakukan PSU," ucapnya. Alwi menegaskan, tiga TPS PSU tersebut masuk zona merah politik uang.
"Kita akan perketat patroli pengawasan disana. Tiga PSU ini masuk zona merah politik uang," ucapnya.
Ia juga mewarning caleg maupun warga yang terdaftar sebagai pemilih di TPS tersebut untuk tidak coba-coba melakukan politik uang.
"Ketika ditemukan, maka sanksinya pidana baik itu pemberi maupun penerima uang. Jadi jangan coba-coba," tegasnya.
Alwi memastikan sentra Gakumdu akan memproses ketika ditemukan praktik politik uang di TPS PSU dimaksud. "Kita tidak main-main, penegakan hukum akan dilakukan secara tegas oleh sentra Gakumdu," pungkasnya.
*
