JK Siap Bantu Pembangunan Jembatan Polewali Kajuara

  • Bagikan

Wabup Temui Fatimah Kalla Bawa Dua Proposal

WATAMPONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Mantan Wapres RI, HM Jusuf Kalla (JK) berniat membantu pembangunan jembatan Desa Polewali Kecamatan Kajuara.

JK melalui adiknya, Hj Fatimah Kalla mengundang khusus Wakil Bupati Bone, H Ambo Dalle untuk membicarakan rencana pembangunan jembatan tersebut.

Sebelumnya, viral di media sosial, jembatan gantung Polewali ambruk dan nyaris menelan korban jiwa.

Tim yang diutus Fatimah Kalla, juga telah melakukan survei lokasi dalam rangka mengembalikan kondisi semula jembatan tersebut.

Wakil Bupati Bone Drs H Ambo Dalle MM mengaku dipanggil langsung oleh Fatimah Kalla terkait runtuhnya jembatan gantung di Desa Polewali.

"Saya sudah ke Fatimah Kalla Jumat lalu. Ada dua proposal yang kami ajukan yaitu melakukan perbaikan jembatan dengan posisi semula dan pembangunan jembatan permanen," katanya kepada RADAR BONE, Senin 22 Agustus kemarin.

Wabup juga mengaku, sudah ada tim yang dikirim Fatimah Kalla untuk mensurvei jembatan tersebut.

"Tim sudah melakukan survei pasca kejadian tersebut. Mudah mudahan dalam waktu dekat bantuanya sudah mengalir ke desa tersebut, mengingat jembatan di desa itu merupakan infrastruktur mendesak dan menjadi penghubung beberapa desa," tandasnya.

Sementara itu, untuk sementara warga Polewali dibantu aparat TNI dari Koramil 1407-18/Kajuara membuat jembatan penyeberangan darurat penghubung antar Kelurahan Awang Tangka, dan Desa Polewali, Minggu 21 Agustus kemarin.

Proses pembangunan jembatan darurat ini menggunakan bahan-bahan kayu yang ada di lokasi sekitar jembatan dan dikerjakan secara swadaya.

Danramil Kajuara Peltu Muh. Asap yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi masyarakat yang hadir, dengan bahu-membahu bersama TNI.

"Semoga jembatan darurat ini cepat selesai sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali pulih dan lancar sambil menunggu perbaikan jembatan gantung yang rusak dari pemerintah," ujarnya.

Kepala desa Polewali Hamrun M mengatakan, pihaknya terpaksa membangun jembatan dengan swadaya masyarakat dibantu anggaran dari pemerintah desa.

Lebih lanjut untuk bahan yang digunakan untuk membangun jembatan darurat ini, terdiri dari balok kayu , papan, tong plastik kurang lebih 60 buah, tali nilon/ plastik, paku dan baut.

"Kita mengucapkan terima kasih kepada TNI dalam hal ini Koramil Kajuara yang mulai dari perencanaan pembuatan jembatan sampai hari ini terjun langsung membantu kami," tukas Amrun.

Sebelumnya, Warga dua desa di Kecamatan Kajuara yakni Desa Polewali dan Mallahae, terisolir akibat jembatan gantung yang menjadi satu-satunya akses masyarakat di desa itu ambruk.

Yang miris, siswa yang hendak ke sekolah terpaksa menggunakan perahu.

Diketahui, jembatan Polewali Desa Polewali Kecamatan Kajuara usianya sudah uzur. Dibangun sejak tahun 1994.
Jembatan ini runtuh Jumat malam 5 Agustus 2022 dan nyaris merenggut belasan nyawa.

Peristiwa itu bermula saat rombongan warga mengantar kerabatnya yang sakit. Warga yang sakit tersebut hendak dibawa ke Puskesmas Kajuara.

Dalam rombongan tersebut ada Kepala Desa Polewali, Hamrun. Saat warga yang sakit tersebut sudah diseberangkan, kepala desa bersama belasan warga lainnya kemudian menyusul.

Namun saat sampai ditengah, jembatan ini tiba-tiba bergoyang dan ambruk. Sang kades dan belasan warga lainnya tercebur ke sungai. Beruntung cepat dievakuasi.

  • Bagikan