Senam Otak dan Syimposium Warnai World Stroke Day

  • Bagikan

Dikomandoi Perdosni, IDI Reborn Di HUT ke 73

RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Hari stroke sedunia atau world stroke day digelar sebagai rangkaian HUT Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke 74, Jumat 27 Oktober 2023.

Di Kabupaten Bone, serangkaian acara digelar mulai dari senam otak di halaman RSUD Tenriawaru hingga Syimposium bertempat di gedung pertemuan rumah sakit tersebut.

World stroke day dikomandoi Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) Kabupaten Bone.

Adapun Syimposium ini dibuka langsung Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Tenriawaru Bone, dr. Hj. Resti Elvira Sarlim dan dihadiri Ketua IDI Cabang Bone, dr Muhammad Nur Abadi, Sp.An, M.Kes, serta dua pemateri yang merupakan dokter ahli syarat, dr Jamri dan dr Wahida Ratnawati, S.p.S(K), M.Kes.FIN.

Ketua IDI Bone, dr Abadi mengatakan, edukasi terkait deteksi dini penyakit stroke sangat perlu. dr Abadi mengapresiasi digelarnya Syimposium ini dengan melibatkan para nakes di puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Bone.

"Kita berharap setelah syimposium ini, teman-teman sejawat menyebarkan ke seluruh orang, sehingga nanti angka stroke ini bisa kita tekan. Itulah pentingnya melalui acara ini, teman-teman sejawat memahami dan mengenali apa yang menjadi faktor resikonya. Mengenali tanda dan gejala dari stroke itu. Supaya cepat bisa diberikan penanganan oleh petugas yang memahami apa itu stroke," tukasnya.

dr Abadi juga menyebutkan, di RSUD Tenriawaru angka stroke lebih dari 50 persen bed tempat tidur ada pasien stroke dan sebagian besar ditangani ketika penyakit strokenya sudah berat. Saya harap apa yang menjadi materi hari ini bisa disebarkan ke masyarakat.

Wadir pelayanan RSUD Tenriawaru, dr Resti juga mengapresiasi digelarnya symposium ini. "Ini menjadi bukti komitmen kita bersama melahirkan layanan kesehatan berkualitas termasuk menekan angka penderita stroke melalui edukasi layanan kesehatan ke masyarakat," tukasnya.

Selanjutnya dilanjutkan dengan pemaparan oleh dua pemateri ahli, dr Wahida dan dr Jamri.

dr Wahida Ratnawati, S.p.S(K), M.Kes.FIN menambahkan, melalui symposium ini diberika edukasi sekaitan gejala dan resiko stroke.

"Termasuk seberapa sering kasus stroke dan usia rawan. Itu semua yang kami paparkan," ucapnya.

dr Wahida menegaskan, faktor risiko stroke diantaranya faktor usia, jenis kelamin, genetik dan riwayat keluarga serta
Faktor risiko yang dapat dikontrol seperti tekanan darah, gula daraha, cholestorel, pola makan dan riwayat stroke sebelumnya.

"Termasuk kita edukasi masyarakat untuk selalu mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk meminimalisir resiko stroke," tutupnya.

*

  • Bagikan