Tak Ada Penyekatan, Tahun Ini Diprediksi Pemudik Membludak

  • Bagikan
ilustrasi arus mudik

BONE, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Jumlah pemudik pada Libur Idul Fitri 2022 diprediksi akan meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, pemudik yang akan pulang kampung dengan menggunakan transportasi umum juga akan meningkat jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi.

Bupati Bone, Dr HA Fahsar M Padjalangi mengatakan, arus mudik tahun ini diprediksi membludak. Itu setelah dua tahun terakhir tidak ada pelaksanaan mudik karena kondisi pandemi COVID-19 yang belum stabil.

"Diperkirakan jumlah arus mudik ini akan ramai, dan saya melihat di Kabupaten Bone ini banyak dimanfaatkan alumni sekolah untuk melakukan reuni dan memancing orang untuk kembali ke kampung," ucapnya.

Bupati meminta petugas betul-betul siap siaga walaupun tidak ada pengetatan. "Oleh karena itu mari kita semua menjaganya, dan selalu mengingatkan bahwa kelonggaran ini tetap kita memperhatikan protokol kesehatan," sambung Fahsar.

Diprediksi puncak arus mudik bakal terjadi pada hari ke-27 dan 28 Ramadhan.
Sedangkan untuk puncak arus balik, terjadi satu pekan setelah Lebaran Idul Fitri, tepatnya pada 8 Mei 2022.

Dalam syarat mudik lebaran terbaru, wajib PCR dan tes antigen diberlakukan untuk sejumlah kriteria. Ketentuan tersebut tercantum dalam Addendum Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi.

Aturan terbaru ini akan diberlakukan bagi pemudik semua moda transportasi, baik laut, darat (kendaraan pribadi maupun umum), penyeberangan, hingga transportasi menggunakan kereta api.
Wajib PCR tidak berlaku bagi pemudik yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Mereka sudah tidak diwajibkan lagi menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
Sementara wajib PCR dan tes antigen berlaku untuk pemudik yang baru mendapatkan vaksin primer lengkap (dua dosis).

Sementara di Pelabuhan Penyeberangan Bajoe, pantauan RADAR BONE pada Minggu 24 April kemarin, aktivitas penyeberangan masih normal.

Korsatpel Pelabuhan Bajoe, Muhammad Daniel mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi, mewaspadai membludaknya jumlah penumpang pada arus mudik dan balik tahun ini.

"Tadi kami dihubungi Korsatpel Kolaka, hari ini sudah terjadi lonjakan penumpang menuju Bajoe pada trip pertama ini," ungkapnya.

Daniel mengatakan, kepadatan penumpang di Pelabuhan Bajoe diprediksi pada arus balik. Ia mengatakan, ada tujuh kapal fery yang dioperasikan untuk melayani arus mudik dan balik lebaran.

"Untuk kapal fery masing-masing tiga trip dari Bajoe dan tiga trip dari Kolaka dan satu kapal standby di Pelabuhan setiap harinya," tambahnya.

Senada disampaikan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Polres Bone Iptu Djamaluddin. "Kita siagakan personel untuk melakukan pengamanan, mengantisipasi membludaknya jumlah pemudik di Pelabuhan Bajoe," ucapnya.

Kata dia, jumlah rata-rata penumpang setiap armada berkisar 149 orang penumpang. Diketahui, Pelabuhan Bajoe Watampone melayani rute penyeberangan Bajoe, Bone Sulawesi Selatan-Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Setiap hari ada 3 kapal sandar dari Pelabuhan Kolaka, dan 3 kapal berangkat dari Pelabuhan Bajoe.

*

  • Bagikan