Soal Sabil Tuding NH Punya Kepentingan Pribadi, Kader Golkar: Jangan-jangan Yang Pasang Badan Inji yang Punya Kepentingan Pribadi

  • Bagikan

MAKASSAR, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Isu Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang menggelinding akibat banyaknya pelanggaran AD ART yang terjadi di internal DPD I Golkar Sulsel membuat tensi politik internal memanas.

Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Golkar, Sabil Rachman, baru-baru ini menuding Wakil Ketua Umum DPP Golkar, HM Nurdin Halid memiliki agenda personal terkait wacana Musdalub Golkar Sulsel tersebut.

Merespons tudingan ini, kader senior Golkar, Suharto Rahman malah berbalik menduga jangan sampai justru Sabil Rahman yang tiba-tiba pasang badan karena ada kepentingan pribadi. "Jangan sampai, justru ada orang DPP yang punya kepentingan pribadi di Sulsel, sehingga mau pasang badan membela Taufan Pawe," jelas mantan Sekretaris DPD II Golkar Bantaeng ini dengan nada bercanda, di Makassar, 25 Juni 2022.

Suharto mengaku heran, mengaps baru saat sekarang DPP memberi respon terhadap Golkar Sulsel. "Ada apa ya? Tiba-tiba kok ada orang DPP yang pasang badan untuk Taufan Pawe? Jangan-jangan karena jelang pencalegan. Andai itu benar, itu aslinya demi kepentingan pribadi,: kata Suharto.

Dia bercerita, sebagai kader, mengaku sudah lama tertindas. Itu setelah sudah 2 tahun Partai Golkar Sulsel bergejolak, di ambang perpecahan dan kehancuran di bawah kepemimpinan Taufan Pawe.

"Kader-kader bahkan sesepuh Partai Golkar Sulsel sudah banyak yang mempersoalkan buruknya pengelolaan partai Golkar Sulsel di bawah TP yang telah melakukan berbagai pelanggaran AD/ART dan PO di Sulsel. Tapi DPP selama itukan tutup mata dan tutup telinga, diam seribu basa. Tiba-tiba hari ini ada yang tampil pasang badan membela Taufan Pawe, saya menduga jangan sampai ada kepentingan pribadi di balik ini," Suharto.

Jika memang DPP benar-benar faham dan mengerti apa yang terjadi di Sulsel, Suharto yakin, tidak mungkin DPP mengeluarkan pernyataan tersebut.

"Itulah kami sangat berharap agar DPP sering-seringlah turun ke Sulsel. Bentuk tim investigasi, datang dan tanyalah kader, pengurus dan sesepuh partai Golkar di sulsel. Jangan hanya menerima laporan sepihak. "Jangan juga nanti mau menjadi caleg baru mau lihat dan turun ke Sulsel," terang Suharto.

Itu diharapkan Suharto agar DPP benar-benar menjalankan fungsi evaluasi partai.
"Saya ingin bertanya, parameter apa yg di gunakan oleh DPP? Kaca mata apa yang di gunakan oleh DPP menilai kondisi Golkar Sulsel? Kamilah kader Golkar di Se-Sulawesi selatan, yang merasakan langsung bagaimana kepemimpinan Taufan Pawe yang banyak mengabaikan konstitusi AD/ART serta PO partai Golkar," sambung Suharto.

DPP yang selama ini hanya diam saja, mengapa tetiba justru membela dan pasang badan atas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. "Ini sangat melukai hari kami sebagai kader Golkar di daerah yang merupakan ujung tombak partai yang berhadapan langsung dengan konstituen. Jadi paling baik kalau Sabil Rahman turun langsung supaya tahu kondisi sebenarnya. Jangan asal main tuding saja," pungkas Suharto.

  • Bagikan