Terbongkar Pecakapan ‘Ketua Kelas’ Diduga Bagi-bagi Proyek di Sinjai, Polisi Diminta Usut

  • Bagikan

SINJAI, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Satu persatu perilaku diduga menyimpang Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Sinjai terbongkar.

Selain perpanjangan masa pembuktian perusahaan yang ikut tender di proyek Irigasi Arango II dengan anggaran Rp1,2 miliar, ternyata pihak UKPBJ juga sudah menetapkan C V Karya Putra Persada sebagai pemenang tender di proyek tersebut. Penetapan pemenang lelang dilakukan pukul 00:00 wita, Kamis 30 juni 2022. Sementara peserta lelang lainnya belum menghadiri undangan pembuktian sebagaimana undangan pokja dengan batas ahir pukul 11:00 wita tanggal 30 Juni 2022 (penetapan pemenang mendahului jadwal pembuktian).

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu kuasa perusahaan  yang ikut tender di proyek pembangunan irigasi Arango II, Haerulllah. Ia mengaku kecewa dan menilai ULP dalam melakukan tugasnya telah menetapkan pemenang padahal masih tahap proses pembuktian masih berlangsung.

"Saya bingung masa pihak ULP sudah memenangkan  salah satu perusahaan sedangkan undangan pembuktian baru diberikan kepada kami," ungkapnya.

Tak hanya itu, terungkap seorang bernama Hj Husnaini yang akrab disapa Haji Nani ini seorang kontraktor yang juga disebut-sebut sebagai pengatur proyek di Sinjai alias ketua kelas, mengatur proyek. Haji Nani juga diketahui sangat dekat dengan pengambil kebijakan di Kabupaten Sinjai.

Hal itu telah terungkap dalam rekaman suara yang beredar. Dalam pertemuan tersebut, Hj.Husnaini yang juga istri dari direktur CV Bulo bulo Barat, menghubungi sejumlah kontraktor untuk diatur dalam proses tender, bahkan tidak sedikit proyek besar yang dikerjakan di Kabupaten Sinjai. 

Dalam pertemuan itu, Hj.Husnaini membahas indikasi pengaturan fee serta menyebut nama sejumlah kontraktor yang akan diaturnya yakni, TW, UN, NS bahkan NB. Bahkan nama RL juga dalam pertemuan itu menjadi perbincangan hangat persoalan fee proyek yang akan disetor ke Bos Besar. Selain itu, jabatan Kabag ULP juga santer dan seksi jadi bahan perbincangan mereka didalam pertemuan yang digelarnya beberapa hari lalu.

Terpisah Kabag UKPBJ alias ULP Andi Syarifuddin yang sulit ditemui hingga sekarang belum memberikan keterangan resminya, sampai berita ini diturunkan.

Menanggapi hal tersebut pemerhati hukum Dedi irawan mengatakan bahwa,budaya tender di Kabupaten Sinjai sangatlah jauh dari kata profesional.

"Sudah menjadi konsumsi publik dimana Kabupaten Sinjai diwarnai isu fee proyek. Dimana kontraktor menyetor uang muka lebih awal dan dugaan perilaku menyimpang yang dilakukan panitia tender. Maka seharusnya pihak tipikor sikapi persoalan itu agar tidak terlalu lama dan menjadi preseden buruk bagi publik dan bahkan merugikan sesama pekerja konstruksi di bumi panrita kitta," ungkapnya.

  • Bagikan