Sanggupkah Pj Bupati Sinjai Turunkan Angka Kemiskinan Ektrim

  • Bagikan

SINJAI, RADARBONE.FAJAR.CO.ID-Jumlah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sinjai yang sebelumnya mencapai 14.570 keluarga dengan 72.743 jiwa kini telah mengerucut setelah dilakukan verifikasi dan validasi di masing-masing desa.

Hasil verifikasi dan validasi itu mencapai 10.927 keluarga dengan 55.098 jiwa setelah melakukan musyawarah di 67 desa guna mendapatkan hasil data akurat dan tepat sasaran untuk calon penerima manfaat nantinya.

Kepala Bapedda Kabupaten Sinjai, Haerani Dahlan menyampaikan untuk menuntaskan kemiskinan Ekstrem ditahun 2024, pihaknya telah melakukan Verifikasi dan Validasi data DTKS dan P3KE, menampilkan data per kecamatan serta jumlah penduduk miskinnya.

"Termasuk, pemberian label pada rumah yang berkategori miskin," ujarnya saat dikonfirmasi via telepon, Senin (18/12/2023).

Menurutnya, pemetaan program yang dilaksanakan dengan melihat data kemiskinan pada desa dan kelurahan, serta memaksimalkan program tiap OPD dengan menjadikan data tersebut sebagai acuan sasaran pelaksanaan kegiatan.

"Untuk tahun 2024 kegiatan penuntasan kemiskinan ekstrim telah dianggarkan di masing-masing OPD pengampuh. Namun, untuk anggaran tersebut akan diambil dari ADD, APBD dan APBN ," ungkapnya.

Hanya saja, angka Kemiskinan Ekstrem mencapai 55.098 jiwa itu berbanding terbalik dengan data Kemiskin dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sinjai yang hanya 21.014 jiwa (data Maret 2023) dengan persentase 8,55 persen. Artinya, dari kedua data tersebut menjadi beban pemerintah daerah untuk menuntaskan kemiskinan itu sangat berat.

Jika data Miskin Ekstrem dari hasil verifikasi dan Validasi dengan jumlah 10.927 keluarga dengan 55.098 jiwa maka jika dipersentase kan maka jumlah Miskin Ekstrem mencapai 20,46 Persen dari jumlah penduduk Kabupaten Sinjai sebanyak 169.315 jiwa.

Dengan dua data berbeda itu disesalkan salah satu Aktivis LSM Sinjai Geram, Awaluddin Adil. Apalagi, beberapa tahun sebelumnya angka Kemiskinan selalu mengalami penurunan tiap tahunnya.

Namun, diakhir tahun yang bertepatan berakhir periode pemimpin sebelumnya, angka kemiskinan mengalami lonjakan yang sangat fantastis.

"Belum lagi, langkah penanganan yang sangat tidak jelas dengan menempelkan label warga miskin yang justru mengundang ketersinggungan oleh warga miskin," katanya.

Olehnya itu, Awaluddin berharap kepada Pj Bupati Sinjai untuk segera menentukan sikap dan tegas untuk menetapkan langkah-langkah dan kebijakan strategis dalam penuntasan Kemiskinan sekaligus mengakhiri polemik data.

"Perlu juga rekonsiliasi (pencocokan) Kemiskinan Ekstrem untuk mendapatkan data yang akurat," pungkasnya

Sekedar diketahui, Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Sinjai sebanyak 10.927 keluarga dengan 55.098 Jiwa dengan rincian sebagai berikut:

  • Kecamatan Sinjai Timur: 1.504 Keluarga dengan 8.336 Jiwa
  • Sinjai Selatan: 1.525 Keluarga dengan 8.113 jiwa.
  • Sinjai Borong: 827 Keluarga dengan 4.002 Jiwa.
  • Sinjai Tengah: 1.539 Keluarga dengan 7.509 Jiwa.
  • Sinjai Barat: 1.887 Keluarga dengan 8.836 Jiwa.
  • Sinjai Utara: 908 Keluarga dengan 4.285 Jiwa.

-Pulau Sembilan: 349 Keluarga dengan 1.879 Jiwa.

  • Kecamatan Bulupoddo: 873 Keluarga dengan 4.316 Jiwa.
  • Bagikan