Apel Siaga TPK, Sekda Lutra Perlunya Peningkatan Gizi Masyarakat

  • Bagikan

LUWU UTARA, RADARBONE.FAJAR.CO.ID--Apel siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Luwu Utara Tahun digelar Jumat 9 September 2022, bertempat di Lapangan Upacara Kantor Bupati Luwu Utara.

Kadis P3AP2 KB Andi Zulkarnain mengatakan, tujuan kegiatan ini adanya komitmen bersama untuk bersinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui tim pendamping keluarga resiko stunting yang terdiri dari bidan sebagai koordinator TPK, kader KB dan kader TPK.

"Termasuk meningkatkan jejaring berbagai pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Luwu Utara dengan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting)," katanya

Kepala Perwakilan Prov. Sulsel Dra. Hj. Arita Mariani menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah provinsi untuk program percepatan penurunan stunting.

"Kabupaten Luwu Utara peringkat kedua terendah di Provinsi Sulsel setelah Kota Makassar. Posisi saat ini angka stunting nasional Sulsel diatas rata 24,,4 persen, Kota makassar 18,8 persen dan kabupaten Luwu Utara 19,4 persen dan belum disentuh secara keseluruhan," ucapnya.

Ia berharap Luwu Utara mampu mencapai angka 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

"Kalau dilihat angka 19,4 persen untuk mencapai angka 14 persen sangat mudah sekali apalagi dukungan dari Pemda sangat maksimal terhadap ini," tukasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara Ir. H. Armiadi mengatakan, dari data status gisi secara nasional, prevelensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen. Target secara nasional pada tahun 2024 diharapkan terjadi penurunan angka menjadi 14 persen.

"Hal ini tentu memerlukan upaya dan kerjasama dengan berbagai pihak khususnya peningkatan status gizi masyarakat sampai tingkat dusun," ucapnya.

Upaya pemerintah pusat melalui BKKBN telah menggerakkan dan membentuk tim pendamping keluarga di setiap desa/kelurahan.

"al ini strategis dalam percepatan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Luwu Utara," jelasnya.

Sekda menyebutkan, sebanyak 747 pendamping keluarga yang tersebar di 15 TPPS kecamatan dan 173 TPPS desa/kelurahan yang telah dibekali pemahaman tentang pendampingan bagi keluarga yang berisiko stunting.

"Tim pendamping keluarga (TPK) diharapkan membangun jejaring dengan kelompok masyarakat yang ada ditingkat desa/kelurahan. Salah satu strategi penurunan stunting adalah pendekatan keluarga yang beresiko stunting," pungkasnya.

Pada kegiatan ini, juga dilakukan penyerahan BKB kit stunting sebanyak 30 dan kit stunting siap nikah kepada PLKB kecamatan sebanyak 30.

Termasuk penyerahan bantuan peralatan dari RS hikmah sejahtera sukamaju kepada 5 kelompok perempuan kepala keluarga.

*

  • Bagikan